Media Asuransi, JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), meraih perpanjangan kontrak dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA), untuk terus menyediakan jasa penambangan di tambang Goonyella Riverside (Goonyella), sebuah tambang batubara metalurgi yang terletak di Bowen Basin di Central Queensland, Australia.
Perpanjangan kontrak dari BMA bernilai AUD400 juta untuk jangka waktu tiga tahun, dengan opsi diperpanjang selama dua tahun lagi, dengan produksi tahunan rata-rata ditargetkan sebesar 36 mbcm p.a.
Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Ronald Sutardja, mengungkapkan bahwa pihaknya bangga dengan hubungan jangka panjang kami dengan BMA, produsen dan pemasok batubara metalurgi jalur laut terbesar di Australia, dan senang dapat meraih perpanjangan kontrak tambang Goonyella ini. Perpanjangan kontrak ini merupakan bukti hubungan kerja yang sangat baik dan kepercayaan mendalam yang terjalin antara BUMA Australia dan BMA, bersama dengan para peserta joint venture-nya, selama empat belas tahun terakhir.
|Baca juga: Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Kontraktor Tambang Australia
“Perpanjangan kontrak ini juga mencerminkan rekam jejak tim profesional BUMA Australia dalam memberikan layanan operasional pertambangan yang aman, efisien, dan konsisten untuk proyek tambang batubara BMA,” katanya.
Perpanjangan kontrak ini merupakan kemenangan kontrak ketiga bagi BUMA Australia di tahun 222, dan merupakan wujud dari strategi perseroan untuk lebih mengembangkan bisnisnya khususnya di Australia. Di 22 Februari 2022, BUMA Australia mengumumkan telah mendapatkan perpanjangan kontrak baru senilai AUD550 juta di tambang Blackwater milik BMA.
Di 10 Mei 2022, perusahaan mengumumkan kontrak baru senilai AUD320 juta dengan proyek batubara kokas Broadmeadow East milik Bowen Coking Coal, untuk jangka waktu tiga tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Strategi tersebut memainkan peran penting pada kinerja perseroan yang melonjak di paruh pertama tahun 2022.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD723 juta, meningkat sebesar 107% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Overburden removal dan produksi batu bara tercatat sebesar 260 juta BCM dan 41 juta ton, tumbuh signifikan masing-masing sebesar 83% dan 64% secara year on year (yoy).
|Baca juga: MARKET REVIEW: Saham Batu Bara Dorong Penguatan IHSG
EBITDA perseroan pada semester pertama tahun 2022 mencapai USD164 juta sementara marjin EBITDA berada pada level 26%, meningkat sebesar 125% secara year on year. Sebagai dampak dari efisiensi operasional yang lebih baik, perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar USD6 juta.
“Kontrak baru ini sekaligus merupakan wujud kepercayaan terhadap kemampuan dan kinerja kami sebagai salah satu operator pertambangan terbesar di Indonesia dan Australia. Semoga kami dapat menjaga momentum positif ini sehingga kami bisa terus meraih peluang untuk pertumbuhan bisnis ke depan,” tutur Ronald.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News