Dengan Dollar Cost Averaging Rp500 Ribu Bisa Menjadi Rp2 Miliar

Media Asuransi, JAKARTA – Menabung dalam situasi suku bunga rendah tentu akan mengecewakan. Bunga deposito saat ini bervariasi tergantung bank dan tenornya, rata-rata untuk tenor 1 bulan berada di kisaran 2,25 persen hingga 3,75 persen per tahun. Dana simpanan Anda tentu hanya berkembang sedikit, ditambah dengan perhitungan inflasi tahun per September lalu di angka 2,65 persen, maka nilai riil kekayaan Anda dalam setahun malah minus 0,40 persen hingga +1,10 persen.

|Baca juga: Punya 7 Ciri Ini? Tandanya Kamu Kaya Raya secara Finansial!

Sementara Anda berencana mempersiapkan dana pensiun yang akan dinikmati di usia 55 hingga 60 tahun. Tentu menabung bukan jawaban untuk dana persiapan pensiun, apalagi bagi rumah tangga yang berpenghasilan kurang Rp10 juta per bulan sulit mewujudkannya.

Namun ada solusi untuk meraih dana pensiun, yaitu dengan memilih reksa dana saham yang memberi return lebih tinggi daripada bunga tabungan. Cara yang disebut dollar cost averaging (DCA) ini membuat Anda bisa meraih dana pensiun Rp2 miliar dalam kurun waktu 25 tahun hingga 30 tahun, jika Anda rutin top up reksa dana Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan.

|Baca juga: 7 Aplikasi Penghasil Uang Legal, Terbukti dan Aman Dicoba dari HP!

Dollar cost averaging adalah strategi investasi di mana investor menginvestasikan jumlah uang yang tetap secara rutin, seperti setiap bulan, ke dalam investasi tertentu, terlepas dari harganya. Nilai aktiva bersih reksa dana dinilai dengan unit dengan harga per 1 unit dimulai dari angka Rp1.000 saat peluncuran perdana produk tersebut.

Dengan metode ini, investor secara otomatis membeli lebih banyak unit ketika harga turun dan lebih sedikit unit ketika harga naik, yang dapat membantu mengurangi risiko volatilitas pasar dalam jangka panjang.

Cara kerja Dollar Cost Averaging

• Investasi rutin:

Anda menyisihkan sejumlah uang dengan nilai yang sama untuk diinvestasikan secara berkala (misalnya setiap minggu atau bulan).

• Harga rata-rata otomatis:

Karena jumlah uang yang diinvestasikan tetap, Anda akan membeli lebih banyak unit saat harga rendah dan lebih sedikit unit saat harga tinggi. Hal ini secara otomatis menghasilkan rata-rata biaya per unit yang lebih rendah dari waktu ke waktu.

• Tidak perlu menebak waktu:

Strategi ini membantu investor menghindari godaan atau kesulitan dalam menebak waktu terbaik untuk membeli aset, terutama bagi pemula atau orang yang sibuk.

• Meminimalkan stres:

Dengan fokus pada konsistensi daripada waktu yang tepat, DCA dapat mengurangi stres akibat fluktuasi pasar harian.

Untuk investor pemula, strategi investasi ini cocok karena tidak perlu kemampuan menganalisis pergerakan harga saham. Selain itu bagi orang sibuk juga cocok karena untuk memantau pasar saham waktu yang tepat adalah saat jam kerja sementara Anda tentu tidak bisa melakukan hal tersebut pada jam sibuk. Cara ini juga cocok untuk  investor dengan tujuan investasi jangka menengah hingga panjang.

Untuk mendapatkan Rp2 miliar dengan dollar cost averaging (DCA) reksa dana saham, Anda perlu menginvestasikan sejumlah uang secara rutin (misalnya bulanan) dalam jangka waktu yang lama dengan asumsi rata-rata imbal hasil reksa dana saham.

Contohnya, dengan asumsi imbal hasil 9 persen per tahun, Anda memerlukan investasi rutin sekitar Rp500.000 per bulan selama kurang lebih 30 tahun atau Rp1.000.000 per bulan selama kurang lebih 25 tahun untuk mencapai target Rp2 miliar. Namun, waktu dan nominal yang tepat akan sangat bergantung pada kinerja pasar yang tidak pasti.

Langkah-langkah penerapan DCA:

1. Tentukan instrumen: Pilih reksa dana saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan Anda.
2. Tetapkan nominal rutin: Tentukan jumlah uang yang ingin Anda investasikan setiap periode (misalnya, Rp500.000 atau Rp1.000.000) yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jika Anda punya dana lebih, maka lebih baik menambah deposit bulanan ini agar hasil investasi lebih maksimal.
3. Jadwalkan investasi: Tentukan jadwal investasi rutin, misalnya setiap bulan, saat gajian atau tanggal tertentu.
4. Gunakan fitur otomatis: Jika tersedia, manfaatkan fitur auto-debit untuk memudahkan dan memastikan konsistensi investasi Anda.
5. Pantau dan evaluasi: Catat performa investasi Anda secara berkala dan evaluasi untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Perkiraan waktu dan nominal:

Catatan: Perhitungan di atas adalah perkiraan kasar. Imbal hasil pasar modal tidak dapat diprediksi dan dapat berfluktuasi. Perhitungan ini mengasumsikan pertumbuhan konstan sebesar 9 persen per tahun.

Editor: Irdiya Setiawan