1
1

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Bagi Dividen Tunai Rp233,2 Miliar

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN) adalah perusahaan yang berfokus pada industri perkayuan, Kelapa Sawit dan energi terbarukan. | Foto: dsn.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp233,2 miliar atau Rp22 per saham. Jumlah dividen tunai tersebut sekitar 28 persen dari laba bersih perseroan.

Rencana pembagian dividen tersebut telah mengantongi restu pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlokasi di Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading, Jakarta.

RUPST tersebut dihadiri oleh seluruh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan secara luring (offline). Jumlah pemegang saham yang hadir dalam RUPST tersebut berjumlah 9.888.383.654 pemegang saham atau mewakili sekitar 93,288 persen.

Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Andrianto Oetomo, menjelaskan dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan regulasi yang berlaku, yakni paling lambat 30 hari sejak ringkasan risalah RUPST tersebut diumumkan kepada publik.

|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Dharma Satya Nusantara idA Prospek Stabil

Perseroan tidak menyisihkan dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib Perseroan sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku.

Menurut Andrianto, sejak IPO pada tahun 2013 lalu, Perseroan selalu membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham, demikian pula dengan tahun 2023. Meskipun pada tahun 2023 Perseroan menghadapi tantangan kenaikan biaya produksi produk kelapa sawit karena melonjaknya harga pupuk secara signifikan akibat situasi geopolitik perang Rusia dan Ukraina, ditambah melemahnya ekonomi global dan tingginya suku bunga pinjaman USD yang berkepanjangan sehingga berimbas pada kelesuan industri properti dan produk kayu dunia, namun Perseroan masih mampu membukukan kinerja yang positif.

“Kami berupaya untuk menjaga perolehan EBITDA dan laba, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui perolehan laba, meskipun kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan dan juga faktor geopolitik yang berdampak pada kenaikan harga pupuk,” jelas Andrianto dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 6 Juni 2024.

Sepanjang tahun 2023 lalu, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp9,4 triliun dengan EBITDA Rp2,4 triliun dan laba bersih mencapai Rp 842 miliar. Segmen bisnis kelapa sawit masih berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan sebesar 88%, yang diikuti oleh segmen bisnis produk kayu dan energi terbarukan masing-masing 11,3% dan 0,7%.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PNS Menabung Tapera Puluhan Tahun tapi Cuma Cair Rp5 Juta, Kok Bisa? Ini Penjelasannya!
Next Post Racikan 4 Rekomendasi Saham saat IHSG Rawan Longsor

Member Login

or