1
1

Didorong Produk Endowment, Asuransi Jiwa Vietnam Diperkirakan Tumbuh 20,8%

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi jiwa di Vietnam diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 20,8% dari VND159,2 triliun (US$6,9 miliar) pada tahun 2021 menjadi VND410,3 triliun (US$17 miliar) pada tahun 2026 dalam hal premi bruto (GWP).

Perusahaan data dan analitik terkemuka GlobalData memaparkan industri asuransi Vietnam diproyeksikan tumbuh sebesar 20% pada tahun 2022 dan 20,5% pada tahun 2023, didorong oleh pemulihan ekonomi dan meningkatnya permintaan untuk polis dana abadi yang menawarkan pengembalian investasi yang menarik.

Sutirtha Dutta, analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan bahwa pertumbuhan segmen asuransi jiwa Vietnam juga didukung oleh lingkungan bisnis yang stabil yang menghasilkan peningkatan pendapatan per kapita sebesar 9,5% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Stabilitas politik dan perjanjian perdagangan bebas yang ekstensif telah mendorong banyak perusahaan multinasional mengalihkan unit produksinya ke Vietnam. Ini membantu meningkatkan tingkat lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga yang telah mendukung pertumbuhan asuransi jiwa,” katanya.

Asuransi endowment adalah produk yang paling populer di Vietnam, sekitar 88% dari GWP pada tahun 2022. Meningkatnya pendapatan yang dapat dibelanjakan dan pilihan tabungan yang terbatas karena suku bunga yang lebih rendah membuat asuransi jiwa dwiguna menarik, karena menawarkan pengembalian yang lebih tinggi. Asuransi dwiguna diperkirakan akan tetap populer dan tumbuh pada CAGR 15,4% selama 2021-2026.

|Baca juga: Fuse Terbitkan Lebih dari 5 Juta Polis di Vietnam

Selain itu, tambah Sutirtha, peningkatan kesadaran tentang perencanaan keuangan setelah pandemi serta berbagai manfaat yang ditawarkan untuk pembelian asuransi dwiguna telah mendukung permintaannya.

Asuransi jiwa berjangka menyumbang sekitar 1% dari GWP pada tahun 2022, sementara seumur hidup, anuitas umum, pensiun, dan asuransi kecelakaan diri dan kesehatan menyumbang 1% lagi dari GWP pada tahun 2022. Termasuk asuransi tambahan atau riders, semua produk asuransi ini menyumbang 10% dari GWP pada tahun tersebut.

Sutirtha melanjutkan kecelakaan pribadi, penyakit kritis, kecacatan, dan kebijakan kesehatan ditambahkan sebagai penunggang dari kebijakan kehidupan universal dan wakaf, sehingga menjadikannya produk yang menarik. “Selain itu, mereka membantu meningkatkan cakupan kesehatan dengan premi yang relatif lebih rendah membuat pengendara ini populer di Vietnam,” tuturnya.

Pola demografis Vietnam menunjukkan bahwa populasi negara itu menua lebih cepat dan pada tingkat awal perkembangan ekonomi dibandingkan dengan negara lain. Terjadi penurunan jumlah penduduk usia kerja. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah tanggungan penduduk yang bekerja dan akan mendukung penggunaan asuransi tambahan. Asuransi tambahan atau riders diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 17,3% selama 2021-2026.

Sutirtha menyimpulkan Vietnam diproyeksikan akan menjadi masyarakat lanjut usia pada tahun 2035 yang akan menciptakan permintaan akan asuransi jiwa. “Lingkungan bisnis yang stabil dan pendapatan rumah tangga yang meningkat juga akan membantu pertumbuhan industri asuransi jiwa selama periode perkiraan,” jelasnya.

Editor: S. Edi santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Tegaskan Peringkat Obligasi Jatuh Tempo PLN idAAA
Next Post Kemenkeu Catat Penjualan SBR012 Capai 22 T, Didominasi Milenial

Member Login

or