Media Asuransi, JAKARTA – Digitalisasi dinilai menjadi kunci untuk memperkuat peran ekonomi syariah dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengatakan bahwa digitalisasi akan menciptakan efisiensi dan memberikan nilai tambah sehingga membuka peluang bisnis baru. Hal itu terindikasi dari data transaksi e-commerce industri halal posisi bulan Juli 2021 (yoy) yang meningkat cukup signifikan sebesar 21,7% yang didominasi oleh produk fashion.
Selain digitalisasi, potensi lain yang dapat dikembangkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional adalah pengembangan keunggulan sumber daya regional, dengan melakukan identifikasi dan pengembangan produk-produk unggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah (high quality local product).
|Baca juga: 7 Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah
Demikian disampaikan Deputi Gubernur BI, Sugeng, dalam pembukaan acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa yang digelar secara hybrid Senin, 27 September 2021.
Senada, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menuturkan pentingnya aspek literasi digital dan keuangan untuk memperkuat perekonomian syariah.
Selain itu, Khofifah menambahkan pentingnya membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, melalui pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui pengelolaan ekonomi daerah berbasis syariah, penguatan halal value chain, pemberdayaan ekonomi pesantren, pemberdayaan UMKM, penguatan halal lifestyle, serta optimalisasi Islamic social finance dan fintech syariah.
|Baca juga: Menelaah Prospek Ekonomi Syariah di Indonesia
FESyar Regional Jawa mengangkat tema “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi Untuk Pemulihan Ekonomi” dan berlangsung mulai tanggal 27 September hingga 2 Oktober 2021.
Rangkaian kegiatan FESyar terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang meliputi beberapa kegiatan seperti business matching, business coaching, lomba, seminar, serta sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah.
Berbagai rangkaian kegiatan tersebut juga diselenggarakan di 14 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Regional Jawa. FESyar Regional Jawa merupakan gelaran FESyar terakhir setelah Regional Kawasan Timur Indonesia dan Sumatra, sebagai rangkaian kegiatan menuju puncak acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 25-30 Oktober 2021 mendatang. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News