Media Asuransi – Bank Sinarmas semakin menunjukkan keseriusan dalam menghadapi risiko terancamnya keamanan informasi di Indonesia, dengan penyelengaraan kegiatan WRECK-IT secara rutin. Di tahun 2021, WRECK-IT 2.0 hadir dengan mengusung tema “Exploiting the Cyber, Catching the Vulnerabilities, Securing the State”. Sama seperti sebelumnya, WRECK-IT terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu CTF (Capture The Flag) Competition dan Webinar yang akan mengundang para ahli di bidangnya.
WRECK-IT diadakan sebagai salah satu wujud upaya pemerintah melalui sinergi Politeknik Siber dan Sandi Negara bersama Bank Sinarmas, untuk memberikan edukasi mengenai keamanan siber di era perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat. Kompetisi CTF yang berbasis pwnlab, diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah. Tujuan diadakannya kompetisi CTF ini sebagai salah satu rangkaian acara inti WRECK-IT 2.0 adalah untuk memperkenalkan secara lebih luas mengenai masalah-masalah keamanan yang timbul karena kerawanan sistem dalam bentuk challenge-challenge dalam CTF.
|Baca juga: Asuransi Sinarmas Hibahkan Mobil Ambulans ke RSPAD
Dalam rangkaian kegiatan ini, ada webinar dan diskusi panel yang dapat diikuti oleh masyarakat yang berkesempatan berdiskusi secara interaktif dengan para pembicara yang hadir. Webinar sesi pertama dengan topik “Kubernetes in a Nutshell: Vulnerabilities, Security, and Pentesting“, yang mengundang Giri Kuncoro, Software Engineer at Gojek, sebagai pembicara. Dan sesi kedua mengundang Faisal Yahya (Country Manager Indonesia Vantage Point Security), Stya Putra Pratama (Sr. Security Architect at Technology Company), dan Anggi Rifa Pradana (Security Assessment Analyst & Bug Hunter) sebagai pembicara, tentu dengan bahasan topik yang berbeda pula, yaitu “The Effectiveness of Threat Hunting in The Bug Bounty Program to Protect The Country”.
“Kami menyadari semakin pesat perkembangan teknologi informasi saat ini membuat semakin tinggi pula ancaman risiko keamanan informasi yang akan terjadi khususnya di bidang transaksi yang bermedia internet. Untuk itu Bank Sinarmas bersinergi bersama Politeknik Siber dan Sandi Negara memberikan edukasi mengenai keamanan siber di era perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat, dengan harapan kita semua dibekali dengan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi keamanan siber. Tak lupa pula hal ini sejalan dengan misi Bank Sinarmas yakni meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia dalam rangka memberikan layanan terbaik melalui payment system yang lengkap,” kata Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo, dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Rabu, 23 Juni 2021.
|Baca juga: Metrodata (MTDL): Tren WFH Dorong Kinerja Bisnis Keamanan Siber
Sementara itu, Direktur Digital Banking Bank Sinarmas, Soejanto Soetjijo mengungkapkan bahwa manajemen risiko dalam industri jasa keuangan seperti cyber security memang sangat penting dan suatu keharusan karena bagian dari risiko IT. “Dari sisi Bank Sinarmas, karena ini sangat penting makanya kita bangun unit kerja sendiri dengan orang-orang khusus yang latar belakang pendidikannya di IT security. Dan dalam melindungi data itu kita miliki framework security yang dibantu konsultan internasional. Kita sudah miliki framework, sudah diaudit dan nilainya melebihi rata-rata di industri jasa keuangan,” jelas Soejanto.
Webinar ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian, sebagai keynote speaker dengan bahasan: mengapa keamanan siber menjadi hal yang begitu penting saat ini? Bagaimana kondisi keamanan informasi negara ini? Lantas, apa yang seorang ahli siber dapat berikan terhadap negara ini? Bentuk pengabdian dalam menjaga keamanan siber tidak kalah pentingnya dengan penjagaan keamanan fisik di negara ini. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News