1
1

Efek dari Kondisi WIKA, Pefindo Turunkan Peringkat Wijaya Karya Beton (WTON) Jadi idA

Gedung Kantor Pusat WIKA. | Foto: wika.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menjadi idA dari idA. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil.

Dikutip dari keterangan resmi Pefindo, penurunan peringkat tersebut mencerminkan pandangan Pefindo terhadap perkembangan terakhir dari induknya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) (idBBB/Negatif), yang saat ini mengalami profil keuangan yang lemah dan menghadapi risiko refinancing yang tinggi, mengakibatkan terbatasnya kemampuan WIKA untuk memberikan dukungan keuangan saat dibutuhkan.

|Baca juga: Profil Keuangan Lemah, Peringkat Wijaya Karya (WIKA) Diturunkan Jadi idBBB Outlook Negatif

Di samping mengurangi fleksibilitas keuangan, situasi yang dihadapi Induk juga dapat melemahkan potensi usaha dan penerimaan tagihan dari WIKA yang merupakan salah satu nasabah utama WTON. Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Perusahaan yang kuat dan jaringan yang luas dengan profil pelanggan yang terdiversifikasi serta tersedianya berbagai layanan dan produk.

Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang moderat dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi ekonomi makro. Peringkat dapat dinaikkan jika WTON semakin memperkuat posisi pasarnya dan meningkatkan profil keuangannya secara signifikan sebagaimana tercermin dalam pertumbuhan pendapatan dan peningkatan profitabilitas, ditambah dengan perlindungan arus kas yang lebih kuat dan leverage yang lebih rendah secara berkelanjutan.

Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA WTON berada jauh di bawah targetnya, dan jika utangnya melebihi proyeksi tanpa disertai peningkatan pendapatan dan tingkat profitabilitas yang sesuai, sehingga memperburuk struktur permodalan dan perlindungan arus kas secara berkelanjutan.

WTON, didirikan pada tahun 1997, merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Per 31 Maret 2023, WIKA merupakan pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 60,0%, diikuti oleh Koperasi Karya Mitra Satya (KKMS, 5,11%), Yayasan Wijaya Karya (0,99%), publik (33,52%), dan sisanya oleh manajemen inti.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Jatuhkan Sanksi Denda Rp1,8 Miliar kepada Kresna Asset Management
Next Post Gara-Gara Induk Usaha, Peringkat Wika Realty (WKTY) Dipangkas Jadi idBB+

Member Login

or