Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang melemah seiring dengan penguatan dolar AS akibat rilis data inflasi.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa data inflasi AS yang dirilis semalam direspons dengan penguatan dolar AS. “Pasar melihat tingkat inflasi AS bulan Agustus masih menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 14 September 2022.
Dia menjelaskan inflasi AS secara tahunan pun masih berada di atas kisaran 8%. Hal ini bakal menjadi alasan bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuannya. Sebelumnya para pejabat The Fed telah mengindikasikan bahwa menurunkan tingkat inflasi adalah prioritas utama saat ini.
|Baca juga: Sentimen Membaik, Rupiah Berpotensi Terapresiasi
“Rupiah kemungkinan bakal bergerak melemah hari ini mungkin ke arah Rp14.950 dengan potensi support di kisaran Rp14.850,” terangnya.
Dari dalam negeri, sambung Ariston, kenaikan BBM subsidi masih menjadi penekan rupiah karena berpotensi menaikan inflasi Indonesia lebih tinggi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,06% ke level Rp14.851 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,15% ke level Rp14.861 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa data inflasi AS yang dirilis semalam direspons dengan penguatan dolar AS. “Pasar melihat tingkat inflasi AS bulan Agustus masih menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 14 September 2022.
Dia menjelaskan inflasi AS secara tahunan pun masih berada di atas kisaran 8%. Hal ini bakal menjadi alasan bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuannya. Sebelumnya para pejabat The Fed telah mengindikasikan bahwa menurunkan tingkat inflasi adalah prioritas utama saat ini.
|Baca juga: Sentimen Membaik, Rupiah Berpotensi Terapresiasi
“Rupiah kemungkinan bakal bergerak melemah hari ini mungkin ke arah Rp14.950 dengan potensi support di kisaran Rp14.850,” terangnya.
Dari dalam negeri, sambung Ariston, kenaikan BBM subsidi masih menjadi penekan rupiah karena berpotensi menaikan inflasi Indonesia lebih tinggi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,06% ke level Rp14.851 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,15% ke level Rp14.861 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts