Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang melemah karena data ekonomi AS menunjukkan perbaikan.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS karena data ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan inflasi juga masih menaik.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Jumat pekan lalu, data salah satu indikator inflasi AS, PCE Price Index bulan April menunjukkan kenaikan 4,4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 4,2%,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 30 Mei 2023.
Menurut dia, ini menaikkan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan kembali menaikan suku Bunga acuannya sebesar 25 bp di bulan Juni. Survei CME FedWatch Tool, kemungkinan naik 25 bp menunjukkan kenaikan ekspektasi menjadi 62,4% dari sebelumnya di kisaran 25%. “Ekspektasi tersebut bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya.”
Tapi di sisi lain, jelas dia, kesepakatan batas atas utang AS memberikan kelegaan di pasar sehingga pelaku pasar berani lagi masuk ke aset berisiko yang bisa membantu menahan pelemahan rupiah.
“Hari ini potensi pelemahan ke arah Rp15.000 per dolar AS-Rp15.050 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.930 per dolar AS,” pungkas dia.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News