1
1

Ekspansi Manufaktur Indonesia Menguat pada Agustus 2023

Beberapa pekerja pabrik kendaraan bermotor sedang merakit motor. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Ekspansi sektor manufaktur Indonesia menguat pada bulan Agustus, didukung oleh peningkatan permintaan. Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Manufaktur Indonesia dari S&P Global yang disesuaikan secara berkala naik dari 53,3 pada bulan Juli ke posisi 53,9 pada bulan Agustus.

Hal ini memperpanjang periode peningkatan kondisi sektor manufaktur saat ini menjadi dua tahun dengan kenaikan terkini merupakan yang tercepat sejak bulan November 2021.

Pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat, termasuk pekerjaan baru dari luar negeri, mendukung kenaikan yang lebih cepat dalam produksi. Selanjutnya, perusahaan menaikkan tingkat ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian, menyebabkan kenaikan inventaris.

|Baca juga: Sektor Manufaktur Indonesia Lanjutkan Ekspansi di Juli 2023

Kondisi pasokan juga membaik, sedangkan tekanan harga mengalami sedikit penyesuaian di seluruh sektor manufaktur Indonesia. Laju inflasi biaya yang melambat berkontribusi dalam meredam kenaikan harga penjualan. Secara keseluruhan, perusahaan bersemangat karena kenaikan kondisi bisnis terkini dan paling optimis tentang tahun mendatang sejak bulan Oktober 2022.

Output manufaktur Indonesia terus meningkat pada laju tercepat pada bulan Agustus. Laju ekspansi ini merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun, didorong oleh pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan peningkatan kapasitas. Kondisi permintaan utama yang lebih baik menyebabkan peningkatan tajam pada arus permintaan baru di tengahtengah menuju triwulan ketiga, dengan laju pertumbuhan mengalami percepatan hingga mencapai posisi tertinggi sejak bulan Oktober 2021.

Sekitar 13% responden survei menunjukkan pertumbuhan permintaan baru dibandingkan dengan hanya 2% yang mengalami penurunan. Demikian pula, kondisi permintaan asing meningkat pada bulan Agustus, mendukung kenaikan yang lebih besar pada permintaan ekspor baru. Baru kedua kalinya bisnis baru dari luar negeri mengalami peningkatan dalam 15 bulan terakhir.

Volume pesanan permintaan yang lebih tinggi mendorong produsen Indonesia menaikkan tingkat penyusunan staf mereka selama periode survei terbaru. Terutama, penyerapan tenaga kerja meningkat pada laju tercepat dalam kurun waktu hampir setahun, meskipun tergolong sedang secara keseluruhan.

Dengan dukungan jumlah tenaga kerja yang lebih tinggi, manufaktur Indonesia mampu menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan, yang menyebabkan penurunan tumpukan pekerjaan dalam dua bulan berturut-turut. Hal ini masih terjadi meskipun terjadi kenaikan permintaan baru yang lebih cepat.

|Baca juga: PMI Manufaktur ASEAN Membaik, Thailand Memimpin Ekspansi

Sementara itu aktivitas pembelian mengalami ekspansi secara bersamaan dengan permintaan baru. Perusahaan mendapatkan input produksi lebih banyak, sehingga stok pembelian meningkat selama periode survei terbaru. Stok barang jadi juga meningkat di tengah-tengah kenaikan produksi, meskipun laju akumulasi hanya marginal.

Sementara kondisi permintaan menguat, kinerja rantai pasokan di Indonesia kembali membaik. Waktu tunggu pesanan lebih cepat selama dua bulan berturut-turut dengan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa kinerja pengiriman lebih baik. Tekanan harga juga melemah pada bulan Agustus, bersamaan dengan inflasi harga input yang turun hingga di posisi terlemah gabungan sejak bulan Oktober 2020.

Yang paling penting, laju peningkatan masih berada di bawah rata-rata jangka panjang. Sehingga, inflasi harga output turun pada kisaran kecil dari bulan Juli dan masih pada tingkat marginal. Manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme tentang produksi 12 bulan yang akan datang. Kondisi permintaan yang lebih baik mendorong perusahaan mencapai kondisi paling optimis dalam sepuluh bulan, tingkat kepercayaan bisnis lebih dekat dengan rata-rata jangka panjang.

Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, mengatakan data PMI S&P Global terbaru memperlihatkan bahwa ada banyak peningkatan yang tercatat di sektor manufaktur Indonesia pada bulan Agustus. Permintaan meningkat, termasuk permintaan luar negeri, merupakan kekuatan utama yang mendorong percepatan ekspansi produksi. Kepercayaan diri di antara para produsen juga meningkat disertai dengan meningkatnya aktivitas perekrutan staf dan aktivitas pembelian.

“Secara bersamaan, manufaktur Indonesia juga mengalami peningkatan lebih jauh pada kondisi pasokan, sebab waktu tunggu pesanan sedikit lebih cepat pada bulan Agustus sedangkan tekanan harga pada umumnya menurun. Secara keseluruhan, data terbaru memperlihatkan bahwa kondisi yang membaik berkontribusi terhadap ekspansi solid yang lain pada produksi barang menuju bulan kedua semester II/2023.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pergerakan Harga Emas Spot Diperkirakan Volatil Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Next Post Bank Jateng Diganjar Peringkat idAA- oleh Pefindo

Member Login

or