1
1

Elon Musk Bilang Startup Bertumbangan Itu Perlu, Ini Alasannya

Ilustrasi. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Elon Musk mengaku tak terganggu sama sekali dengan rentetan masalah yang sedang melanda startup. Dia malah menyebut hal itu sebagai suatu hal yang baik.

Seperti yang diketahui perang Rusia dan Ukraina serta lockdown di China memberikan tambahan tekanan terhadap rantai pasokan, dan ancaman resesi global bahkan terjadi. Alasan tersebut yang menjadi salah satu sumber masalah banyak startup akhirnya tumbang.

Baca juga: Sejarah, Rusia Mendekati Gagal Bayar Utang

“Ini sebenarnya hal yang baik. Sudah terlalu lama uang diberikan ke orang-orang bodoh. Beberapa kebangkrutan perlu terjadi,” ucapnya menanggapi pertanyaan pengguna Twitter, dikutip dari The Guardian, Jumat, 24 Juni 2022.

Bos Tesla dan SpaceX itu mengklaim resesi baik karena perusahaan yang secara dengan arus kas negatif harus mati. Dengan begitu perusahaan-perusahaan itu akan berhenti menyerobot sumber daya yang seharusnya mengalir ke perusahaan sehat.

Namun, Tesla sendiri sebetulnya juga tumbuh dengan penggalangan modal US$20 miliar dari 2010 hingga 2018 sambil membukukan arus kas negatif US$9 miliar. Tahun lalu, merupakan tahun penuh pertama perusahaan menghasilkan laba.

Baca juga: Daftar Startup Indonesia yang Gulung Tikar

Tesla juga bertahan karena paket stimulus yang dibuat pemerintah Amerika Serikat (AS). Misalnya pada 2009, perusahaan menerima pinjaman US$465 juta sebagai bagian dari paket stimulus federal, yang pada dasarnya untuk membayar pengembangan dan pembuatan Model S.

Selain itu Tesla juga mendapatkan keringanan pajak untuk kendaraan ramah lingkungan dan rutin membantu dirinya sendiri untuk subsidi perusahaan. Sejak Agustus lalu, perusahaan menerima insentif sekitar US$64 juta untuk pindah ke Austin Texas dan membangun pabrik baru Giga Texas.

Perusahaan Elon Musk lain juga mendapatkan manfaat dari ini. LA Times pada tahun 2015 melaporkan jumlahnya hampir US$5 miliar dalam bentuk dukungan pemerintah, termasuk SpaceX yang mendapatkan kontak US$2,89 miliar dengan NASA dan kontrak angkatan udara senilai US$653 juta. Aha

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sejarah, Rusia Mendekati Gagal Bayar Utang
Next Post Habis PHK Karyawan, LinkAja Ganti Direksi dan Ubah Haluan Bisnis

Member Login

or