1
1

Emas Dibuka Melemah Tipis Dipicu Data Ekonomi AS

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, JAKARTA – Harga emas dibuka melemah tipis ke US$2647 per troy ons pada pembukaan Rabu, 8 Januari 2025 pada sesi Asia dibandingkan penutupan sesi Amerika, Selasa dini hari di harga US$2648.40. Hal ini memangkas kenaikan harga Selasa, setelah dipicu berita bank sentral China (PBoC) melakukan pembelian emas sebanyak 10 ton selama Desember lalu.

Emas tertekan oleh menguatnya dolar dan imbal hasil US Treasury setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan meningkatnya lowongan pekerjaan di AS. Data ini mengisyaratkan berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve. Bunga acuan yang lebih tinggi akan memacu investor menyimpan dollar lebih lama.

“Lowongan pekerjaan yang lebih banyak dari ekspektasi pasar bersama dengan indeks jasa ISM yang kuat menunjukkan bahwa ekonomi AS kuat, tetapi ada ancaman inflasi yang masih ada yang akan membuat Fed menahan diri mungkin hingga Maret,” kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals,dikutip dari Reuters.

|Baca juga: Harga Emas Melemah Tipis, Diprediksi Kembali Menguat di Tengah Ketidakpastian Global

Indeks dolar (DXY), dibuka naik 0,3% menyusul data yang menunjukkan pasar pekerjaan yang stabil dan sektor jasa yang tetap kuat, yang menunjukkan bahwa Fed kemungkinan akan memperlambat laju siklus pemotongan suku bunganya.

Data JOLTs Job Opening menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS meningkat secara tak terduga pada bulan November, meskipun perekrutan melambat. Lowongan pekerjaan naik 259.000 menjadi 8,098 juta pada hari terakhir bulan November dibandingkan konsensus pasar 7,7 juta lowongan pekerjaan dan data di Oktober 7,83 juta lowongan pekerjaan.

Ketidakpastian seputar kebijakan tarif menjelang pelantikan presiden AS terpilih Donald Trump pada 20 Januari telah memicu kekhawatiran tentang pergerakan masa depan dalam kebijakan AS. Investor telah memperkirakan skenario di mana tarif yang diusulkan dapat mengobarkan inflasi AS, membatasi kemampuan Fed untuk memangkas suku bunga dan dengan demikian menekan emas.

|Baca juga: Aneka Tambang (ANTM) Akan Luncurkan Emas Logam Mulia Bertema Shio Ular Kayu

 

Dipicu Aksi Bank Sentral China

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 0,91% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga masih minus 0,46%.

Salah satu sentimen positif bagi harga emas kemarin datang dari China. Bulan lalu, PBoC mengumumkan pembelian emas sebanyak 10 ton.

Ini menjadi pembelian PBoC selama 2 bulan beruntun. Sebelumnya, PBoC sempat absen membeli emas selama 6 bulan.

World Gold Council  mencatat cadangan emas PBoC pada 2024 naik 44 ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 2.280 ton.

Sejak 2023, PBoC rajin memborong emas. Langkah ini terbukti menjadi salah satu pendongkrak harga emas, yang tahun lalu berkali-kali mencetak rekor tertinggi.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Belum Realisasikan Buyback Saham di 2024
Next Post 8 Asuransi-Reasuransi dan 14 Dana Pensiun Masuk Pengawasan Khusus OJK

Member Login

or