Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas melonjak hampir 2 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan dan mencapai level tertinggi dalam sepekan pada hari Jumat kemarin. Data Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat yang lebih rendah dari estimasi pasars meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, kondisi yang menumbuhkan minat pada aset safe haven emas.
Harga emas spot naik 1,8 persen menjadi US$3.347,66 per troy ons pada pukul 13:48 waktu setempat, setelah sebelumnya sempat menguat hingga 2 persen di awal sesi. Sepanjang pekan ini, emas tercatat naik 0,4 persen.
|Baca juga: Emas Menguat di Tengah Ketidakpastian Tarif Impor AS
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan adanya penambahan lapangan kerja sektor non pertanian sebanyak 73.000 pekerjaan baru di Juli, sementara data bulan Juni direvisi turun menjadi 14.000 pekerjaan saja. Pelaku pasar semula memprediksi ada penambahan 106.000 pekerjaan baru.
Pada Rabu lalu, bank sentral AS Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25 persen -4,50 persen. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa belum ada keputusan yang diambil terkait kebijakan pada bulan September. Namun angka NFP Juli ini meningkatkan kembali ekspektasi pemangkasan bunga The Fed hingga dua kali di tahun ini.
Dari geopolitik, perang kata-kata antara Presiden AS Donald Trump dengan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev membuahkan perintah Trump agar dua kapal selam nuklir AS bergerak ke posisi strategis untuk merespons ancaman dari mantan Presiden Rusia ini.
Trump dan Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, sebelumnya perang kata selama berhari-hari di media sosial terkait Ukraina dan tarif. Perselisihan itu berujung pada Trump mengatakan di media sosial miliknya, Truth Social, bahwa pergerakan kapal selam nuklir itu untuk berjaga-jaga.
Medvedev di akun Telegramnya mengancam bahwa Rusia akan menyerang Amerika Serikat jika Trump terus bertingkah dengan segala ultimatumnya.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News