1
1

Emiten Tambang dan EPC Raih Laba Bersih Rp2,6 Triliun

Emiten sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. | Foto: petrindo.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatat laba bersih sebesar US$160,8 juta atau setara Rp2,6 triliun (kurs Rp16.429 per USD) sepanjang 2024 lalu. Raihan laba bersih ini  meningkat lebih dari 929 persen jika dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya sebesar US$15,6 juta.

Dari angka ini didapat laba per saham (earning per share/EPS) sebesar US$0,014 naik dari EPS 2023 US$ 0,001. Sementara itu, laba ditahan meningkat dari negatif US$36,7 juta pada akhir tahun 2023 menjadi positif US$124,1 juta pada akhir tahun 2024.

|Baca juga: Gunakan Dana IPO Rp245 Miliar, Petrindo Giat Eksplorasi 

“Kami meyakini bahwa tahun 2024 merupakan momentum penting bagi perusahaan dalam mewujudkan visi Petrindo untuk menjadi perusahaan energi dan mineral yang terintegrasi dengan menciptakan pertumbuhan dan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Michael, Direktur Utama PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk dalam keterbukaan informasi, Jumat, 7 Maret 2025.

Sebagai perusahaan yang terintegrasi penuh di sektor pertambangan, infrastruktur, serta jasa pertambangan dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC), Petrindo berhasil menutup tahun 2024 dengan mencatatkan total pendapatan sebesar US$801,7 juta setara Rp13,17 triliun. Pendapatan ini meningkat signifikan sebesar 719 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan pada tahun 2024 tersebut merupakan pendapatan tertinggi perusahaan sepanjang masa.

|Baca juga: Sah! Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Genggam 34% Saham Petrosea

Menanggapi laba ditahan Perseroan menyatakan ini merupakan pertama kalinya perusahaan mencatat jumlah positif dalam sejarah perusahaan sejak didirikan pada tahun 2008, yang memungkinkan perusahaan untuk membagikan dividen untuk tahun keuangan 2024 kepada para  pemegang sahamnya.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, perusahaan juga berhasil mendiversifikasi sumber pendapatannya dari 100 persen penjualan batu bara pada tahun 2023 menjadi hanya 34 persen penjualan batu bara pada tahun 2024, diikuti oleh jasa pertambangan 31 persen, kontraktor EPC 31 persen, dan jasa lainnya 4 persen.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Operasional Permata Bank Naik 4%
Next Post Gojek Hadirkan 3 Jurus Jitu Buat Ramadan 2025 Kian Bermakna untuk Masyarakat

Member Login

or