1
1

Erdikha Sekuritas: IHSG Bergerak Konsolidasi

Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.780-5.860 setelah berhasil menguat tipis pada perdagangan sebelumnya sebesar 0,01%. 

Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, Regina Fawziah, memaparkan bahwa IHSG pada perdagangan kemarin, 18 Mei 2021 ditutup menguat membentuk pola doji ke level 5.834 (+0,01%). Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. 

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

Pergerakan IHSG kemarin ditopang oleh sektor Industrials (2,585%), Transportation & Logistic (1,361%), Energy (0,978%), Consumer Non-Cyclical (0,642%), Infrastructures (0,505%), Properties & Real Estate (0,397%), Consumer Cyclicals (0,31%), dan Basic Materials (0,169%). Sedangkan sektor yang membebani laju IHSG di antaranya sektor Healthcare (-0,489%), Financials (-1,028%), dan Technology (-1,945%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa IHSG pada perdagangan kemarin cenderung bergerak melemah dari pembukaan sesi 1 hingga sesi 2, meskipun pada akhir penutupan sesi 2 IHSG menunjukkan adanya penguatan tipis di level yang tidak jauh berbeda dengan penutupan hari Senin. Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG kemarin di antaranya terkait adanya kabar mengenai The Fed selaku bank sentral AS yang mengatakan bahwa kenaikan dari suku bunga akan terjadi di awal tahun 2022. 

|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Cenderung Melemah

Pernyataan tersebut membuat kekhawatiran para pelaku pasar terhadap tingginya tingkat inflasi yang terjadi di AS yang memicu kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini cukup mereda. Kemudian, katalis positif juga datang dari senat US yang tengah mengkaji mengenai proposal stimulus infrastruktur terbaru senilai US$2,3 trilliun. “Kabar mengenai stimulus AS ini juga cukup memberi katalis positif bagi pasar yang sebelumnya minim sekali katalis positif yang mampu mempengaruhi pergerakan IHSG.” 

Kemudian ada pula kabar mengenai perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Malaysia dan Singapura yang kini kembali melakukan kebijakan lockdown di beberapa wilayahnya guna mencegah kenaikan angka penyebaran Covid-19 yang terjadi di sana. 

“Adanya kebijakan lockdown yang terjadi di dua negara tersebut menurut kami nantinya sedikit banyak akan mengganggu aktivitas ekonomi di sana, terutama untuk komoditas CPO.Lockdown akan berakibat pada sulitnya memobilisasi tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Hal ini akan menyebabkan kurangnya tenaga kerja yang berpengaruh pada penurunan produksi. Kenaikan harga yang tinggi pada CPO pada akhirnya dapat memicu tren pergeseran pola konsumsi. Apalagi untuk kasus biodiesel. Kenaikan harga CPO yang terlalu tinggi membuat program biodiesel menjadi kurang ekonomis.” 

Beberapa indikator ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari Rabu di antaranya data terkait cadangan minyak mentah AS berdasarkan survei API, kemudian data tingkat inflasi di Inggris serta Euro Area yang diproyeksikan cenderung stagnan bahkan masih tumbuh melambat dibandingkan dengan sebelumnya. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
Next Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 19 Mei 2021

Member Login

or