Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak kondolidasi pada range pergerakan 5.700-5.800 setelah ditutup melemah 1,27% pada perdagangan sebelumnya.
Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, Regina Fawziah, memaparkan IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola three black crows pada level 5.761 (-1,27%) dengan nilai transaksi senilai Rp10,01 triliun dengan volume transaksi 17,1 miliar lembar saham, di saat asing melakukan aksi jual bersih Rp281,78 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: net foreign sell, BMRI -79.(B), BBRI -75.(B), ANTM -37.(B), BBNI -33.(B), INCO -14.(B), PGAS -14.(B).
Adapun sektor yang membebani laju IHSG pada perdagangan kemarin meliputi sektor Basic Materials (-2,661%), Financials (-1,612%), Consumer Non-Cyclical (-1,473%), Properties & Real Estate (-1,428%), Energy (-1,053%), Infrastructures (-0,706%), dan Healthcare (-0,575%). Sedangkan, sektor yang masih menopang laju IHSG kemarin meliputi sektor Consumer Cyclicals (0,005%), Industrials (0,095%), Transportation & Logistic (1,341%), dan Technology (7,099%).
|Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 20 Mei 2021
Pergerakan IHSG pada kemarin, 19 Mei 2021, masih terlihat bergerak di zona merah. Pelemahan yang terjadi pada beberapa hari di awal pekan ini terjadi karena adanya kekhawatiran para pelaku pasar dari tingginya tingkat inflasi US yang memicu The Fed melakukan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga. Kemudian katalis berikutnya terkait perkembangan kasus Covid-19 secara global dan Asia khususnya yang kini kembali meningkat di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Taiwan yang sudah memberlakukan pembatasan untuk beberapa wilayah di sana, bahkan untuk Malaysia dan Singapura sudah memberlakukan lockdown untuk beberapa kota di sana.
Meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 ini membuat para pelaku pasar khawatir terhadap perkembangan ekonomi yang ada, baik untuk negara yang bersangkutan ataupun untuk beberapa negara yang mempunyai hubungan perdagangan (ekspor-impor) negara tersebut seperti Indonesia salah satunya. Seperti yang kita ketahui, kini beberapa negara tengah berjuang melakukan recovery economy dengan berbagai cara, salah satunya dengan meningkatnya spending masyarakat dengan memberi stimulus di beberapa sektor usaha seperti pengurangan pajak misalnya.
|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Bergerak Konsolidasi
“Langkah recovery economy ini bisa saja terhambat oleh adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa negara tersebut. Bahkan untuk lockdown yang terjadi di Malaysia dapat berdampak terhadap kenaikan harga CPO karena produksi menjadi terhambat dan supply berkurang, sedangkan demand tetap atau bahkan meningkat.”
Kemudian untuk indikator ekonomi hari Kamis, 20 Mei 2021, dari domestik akan rilis data terkait neraca perdagangan, ekspor, impor, dan data penjualan motor selama bulan April yang diproyeksikan mengalami perbaikan dibandingkan sebelumnya. Bahkan konsensus pasar terkait data penjualan motor juga cukup terlihat optimistis pertumbuhannya dari yang sempat tumbuh negatif, selama bulan April diproyeksikan sudah tumbuh positif.
|Baca juga: Ekonomi Pulih, Investasi Saham Menarik Dipilih
“Rilisnya data indikator ekonomi dari domestik besok menurut kami sedikit banyak akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari Kamis, meskipun beberapa investor juga sudah memproyeksikan bahwa beberapa data tersebut sudah seharusnya dan wajar apabila nanti tumbuh lebih baik dari sebelumnya. Karena seperti yang kita lihat, bahwa saat ini aktivitas ekonomi terus meningkat dan perlahan membaik namun belum sepenuhnya berjalan baik.”
Dari China, hari Kamis akan rilis terkait data Loan Prime Rate yang diproyeksikan masih stagnan di level 3,85%. Kemudian dari Jepang akan rilis data terkait neraca perdagangan dan eskpor selama bulan April yang diproyeksikan membaik untuk ekspor namun untuk neraca perdagangan diproyeksikan masih kurang membaik yakni dari ¥663,7 miliar menjadi ¥140 miliar menurut konsensus Trading Economics. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News