1
1

Erdikha Sekuritas: IHSG Berpotensi Konsolidasi 5.800-5.900

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Jumat (28/5/2021) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.800-5.900 setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,45%.

Regina Fawziah, Equity Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG pada perdagangan kemarin (27/5/2021) ditutup menguat pada level 5.842 (0,45%) membentuk pola inverted hammer, ditransaksikan senilai Rp22,9 triliun dengan volume transaksi 25,34 miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Jual Bersih -Rp85,3 miliar   pada beberapa saham LQ45 seperti: Net Foreign Sell , PGAS -391(B) , BMRI -179(B) , BBRI -124(B) , BBNI -87.(B) , INCO -56.(B) dan KLBF -32.(B). 
 
Adapun sektor yang  menopang laju IHSG pada perdagangan kemarin meliputi sektor  Industrials (1,922%), Consumer Non-Cyclical (1,814%), Infrastructures (1,56%), Basic Materials (0,861%), Technology (0,737%), Transportation & Logistic (0,592%), dan Consumer Cyclicals (0,383%). Sedangkan sektor yang masih  membebani  laju IHSG kemarin meliputi sektor   Energy (-0,186%), Properties & Real Estate (-0,203%), Healthcare (-0,296%), dan Financials (-0,604%).

|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Berpotensi Konsolidasi 5.750-5.850

Lebih lanjut Regina menjelaskan bahwa pergerakan IHSG pada sesi satu kemarin jika dilihat dari awal dibukanya perdagangan pada pagi terlihat cenderung optimistis yang dipengaruhi beberapa faktor yaitu pertama terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II oleh Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani yang optimistis akan tumbuh positif atau ekspansi, kemudian kedua adanya rilis data ekonomi Indonesia terkait Money Supply M2 yang meningkat sebesar 11,5% dari sebelumnya 6,9%, sesuai dengan proyeksi Erdikha Sekuritas sebelum lebaran bahwa ada potensi kenaikan jumlah uang beredar ketika momentum lebaran. 

“Karena adanya aktivitas mudik yang biasanya ketika pulang kampung masyarakat akan cenderung membawa uang ke kampung halaman mereka yang membuat jumlah uang beredar semakin tinggi serta adanya peningkatan spending juga di sana atau bahasa mudahnya tidak mungkin orang tidak membawa uang ke kampung halaman apalagi momentum lebaran dan biasanya ada tradisi bagi-bagi THR yang kemudian berpotensi mendorong spending dan konsumsi juga dengan adanya hal tersebut.”

Meskipun terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada sesi I perdagangan kemarin cukup signifikan, tetapi para investor juga tetap harus memperhatikan beberapa katalis negatif seperti perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia, karena jika dilihat pada penutupan sesi II kemarin kenaikannya cenderung tertahan dan turun, mengingat pekan ini adalah pekan dimana terjadinya arus balik mudik lebaran yang bisa saja memicu adanya kenaikan dari jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. 

|Baca juga: Per April 2021, DPK Perbankan Tumbuh namun Kredit Masih Terkontraksi

Bahkan jika kita lihat data terkahir harian hari Rabu untuk kasus hariannya terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan denagn pertengahan Mei yang hanya berkisar 2.000-3.000, dan hari Rabu kemarin mencapai 5.034, angka yang cukup tinggi. “Katalis negatif ini perlu diperhatikan oleh Investor, apalagi di beberapa negara telah terjadi lonjakan yang cukup signifikan sehingga diberlakukan kembali kebijakan Lockdown seperti Malaysia, Singapura dan Taiwan.” Aca

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dubes RI untuk Swiss: Asuransi Mesti Terapkan Digital Transformation
Next Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Bergerak Menguat

Member Login

or