Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguji level resistence 6.210 setelah berhasil menguat 0,53% pada perdagangan sebelumnya.
Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, secara teknikal indeks menguat terjadi pada tren bullish reversal dan diperdagangkan dengan volume transaksi yang relatif sepi dibandingkan 5 hari terakhir.
“Asing melakukan aksi beli bersih cukup signifikan, sedangkan pergerakan MA5 tampak gagal memotong MA20 indikasi potensi koreksi yang terbatas. Indeks tampak berbalik menjauhi level support Middle Band 6.000 mendekati resistance Upper Band 6.210,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu 6 Januari 2020.
Menurutnya, indikator Stochastick berada pada area pertengahan di level 70 menuju arah Overbought, tetapi tampak masih ada penguatan untuk 1 hari kedepan. “Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak menguat menguji level resistance Upper Band 6.210 dengan Support Middle Band 6.000,” jelasnya.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini meliputi: BBCA, KAEF, INAF, IRRA, INCO, MDKA, HOKI, ADHI, PGAS, dan ANTM.
Indeks pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6.137 (0,53%) ditransaksikan senilai Rp16,47 Triliun dengan volume transaksi 18,36 miliar lembar saham di mana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp476,33 miliar. Adapun sektor yang menopang laju indeks kemarin meliputi sektor Agriculture (2,79%), Finance (1,136%), Mining (1,08%), Basic-Ind (0,725%), Manufacture (0,246%), Property (0,237%), Consumer (0,089%) di mana sektor yang masih membebani laju indeks hari ini meliputi sektor Trade (-0,06%), Misc-Ind (-0,329%), dan Infrastructure (-0,649%).
Hendri menjelaskan, indeks pada perdagangan Selasa kemarin terpantau masih bergerak mix dan diakhiri pada teritori hijau. “Pada awal perdagangan IHSG dibuka menguat lalu sempat mengalami pelemahan akibat adanya kekhawatiran pelaku pasar melihat koreksi yang terjadi di bursa Wall Street. Kemudian, rilis data PMI Manfukatur bulan Desember untuk Jerman, Uni Eropa, dan Inggris yang masih bergerak ekspansif terakselerasi,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, rilis juga data Pengangguran Jerman bulan November yang masih berada pada level 4,5% di mana ini merupakan titik tertinggi dari bulan Januari yang sempat berada pada level 3,4%. Investor juga perlu mencermati mengenai data Persediaan Minyak Mentah di Amerika Serikat yang akan dirilis pada hari Rabu ini. “Hari ini juga Investor perlu mencermati rilis data Services PMI bulan Desember untuk China, Uni Eropa, dan data Inflasi bulan Desember untuk Jerman.” ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts