1
1

Erdikha Sekuritas: IHSG Konsolidasi 5.730-5.830

Perdagangan saham di Bursa Saham Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.730-5.830 setelah gagal ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.

Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, menerangkan bahwa IHSG pada perdagangan kemarin, 24 Mei 2021, ditutup melemah pada level 5.764 (-0,16%) ditransaksikan senilai Rp9,04 triliun dengan volume transaksi 17,84 miliar lembar saham, di saat asing melakukan aksi beli bersih Rp362,76 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: net foreign buy, BBRI 203.(B), BBCA 59.2(B), TBIG 33.8(B), UNVR 27.9(B), ERAA 22.8(B), dan ANTM 21.6(B). 

Adapun sektor yang  membebani laju IHSG perdagangan kemarin meliputi sektor  Basic Materials (-2,623%), Transportation & Logistic (-2,381%), Properties & Real Estate (-0,816%), Healthcare (-0,237%), Industrials (-0,101%), Consumer Cyclicals (-0,09%), Consumer Non-Cyclical (-0,051%), dan Infrastructures (-0,026%). Sedangkan sektor yang masih menopang laju IHSG kemarin meliputi sektor Energy (0,1%), Financials (0,467%), dan Technology (1,101%).

Regina menerangkan bahwa pergerakan IHSG pada kemarin pada pembukaan sesi 1 hingga pertengahan sesi 2 cenderung menguat namun masih tertahan, hingga akhir perdagangan sesi 2 ditutup mengalami pelemahan. Sejak pekan lalu pergerakan IHSG cenderung melemah, terdapat kenaikan harian yang tercatat pun tidak bisa bertahan lama, sama halnya dengan hari ini. 

Ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan indeks pada hari ini yakni di antaranya hari Selasa, 25 Mei 2021, akan rilis terkait suku bunga acuan Indonesia, Lending Facility Rate, dan Deposit Facility Rate yang diproyeksikan masih akan berada di level yang sama seperti sebelumnya, yakni 3,5% untuk suku bunga acuan, 4,25% untuk lending facility rate, dan 2,75% untuk deposit facility rate

“Jika dilihat berdasarkan kondisi yang ada saat ini terbilang wajar apabila Bank Indonesia selaku pemegang kebijakan moneter masih akan menahan suku bunganya. Ekonomi Indonesia sudah mulai membaik seiring dengan berjalannya recovery ekonomi, namun masih belum sepenuhnya membaik, masih memerlukan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada seperti dari sisi konsumsi dan pengeluaran. Bahkan untuk pertumbuhan kuartal I/2021 saja masih tumbuh minus meskipun terlihat lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” terang Regina. 

Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 menjadi salah satu fokus investor untuk periode ini, lain halnya dengan pertumbuhan kuartal I/2021 yang cenderung sudah di price-in oleh para pelaku pasar. Selain tiga data di atas, hari ini dari domestik juga telah rilis data penjualan motor yang mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan sebelumnya yakni 282% dari -7,2%. 

“Artinya di sini terlihat masyarakat mulai kembali melakukan pengeluaran untuk kebutuhan-kebutuhan tersier, mengingat sebelumnya masyarakat sempat membatasi pengeluarannya untuk kebutuhan-kebutuhan sejenis itu, dan hanya melakukan spending untuk kebutuhan-kebutuhan pokok atau tertentu, sehingga sebelumnya sempat terjadi penurunan dalam penjualan kendaraan seperti motor dan mobil.” 

Namun berdasarkan data terkahir, telihat sudah ada perbaikan di sana. Baik dari sisi penjualan motor yang rilis hari ini, maupun penjualan mobil yang rilis beberapa pekan sebelumnya. Artinya masih ada potensi untuk kedua data tersebut mengalami kenaikan ke depannya, meskipun nanti akan cenderung sedikit tertahan, khususnya untuk penjualan mobil. Karena seperti yang diketahui bahwa kebijakan mengenai PPnBM nol persen akan berakhir pada bulan ini. 

“Sementara ketika kebijakan itu berlangsung kenaikan penjualan mobil yang diberlakukan PPnBM cukup signifikan, sehingga ketika kebijakan ini berakhir maka sedikit banyak akan berpengaruh juga, meskipun nantinya ada kenaikan namun mungkin akan cenderung tertahan atau tidak sesignifikan ketika ada PPnBM.”

Beralih dari domestik ke Eropa, hari selasa akan rilis data pertumbuhan ekonomi dari Jerman kuartal I/2021 yang di proyeksikan akan cenderung mengalami kontraksi dibandingkan sebelumnya yakni -1,7% dari 0,5% secara kuartal (q-o-q) sedangkan secara year on year (yoy) diproyeksikan sedikit membaik yakni -3% dari -3,3%. Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara di Eropa seperti Jerman saat ini memang masih cenderung terkontraksi, terlihat dari data ekspor Indonesia yang pekan lalu sempat dikirim, bahwa untuk negara-negara di Eropa seperti Jerman besaran ekspor Indonesia ke sana cenderung masih kecil, lain halnya dengan ekspor kita ke Chinak ataupun Amerika Serikat yang cenderung sudah ada perbaikan atau peningkatan.

“Untuk bursa AS, hari Selasa, 25 Mei 2021 akan rilis data terkait penjualan rumah selama bulan April yang diproyeksikan akan mengalami pelemahan dari sebelumnya yakni -10% dari 20,7%.” Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 25 Mei 2021
Next Post Koreksi IHSG Seret Return Reksa Dana Saham Minus 2,65%

Member Login

or