1
1

Erdikha Sekuritas: IHSG Konsolidasi Cenderung Menguat

Seorang pialang saham sedang melintas di screen perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat.

Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat membentuk pola gap up. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. 

“Indikator stochastic juga tampak berada pada areal pertengahan yang mana masih ada potensi penguatan terbatas. IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat  pada range pergerakan 6.150-6.280,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa (9/2). 

Menurutnya, saham-saham yang perlu dicermati seperti: UNTR, BRIS, ANTM, TINS, WSKT, ADHI, PTPP, WIKA, IRRA, dan AGRO.

Baca juga:

Hendri menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6.209 (0,93%) ditransaksikan senilai Rp15,4 triliun dengan volume transaksi 17,51 miliar lembar saham di mana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp234,06 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: BBRI 210.(B), BMRI 205.(B), BBCA 198.(B), ANTM 156.(B), TLKM 122.(B), ASII 102.(B), MEDC 94,3(B). 

Adapun sektor yang  menopang laju IHSG kemarin meliputi sektor  Property (2,601%), Mining (1,946%), Basic-Ind (1,324%), Finance (1,17%), Trade (0,945%), Agriculture (0,794%), Infrastructure (0,435%), Manufactur (0,297%), Misc-Ind (0,244%),  dimana sektor yang masih  membebani  laju indeks hari ini meliputi sektor  Consumer (-0,496%).
                
Lebih lanjut Hendri menuturkan, IHSG pada perdagangan kemarin terpantau bergerak menguat dan ditutup pada level 6.208 (+0,92%) Penguatan IHSG kemarin didukung oleh sentimen pasar yang mengapresiasi komitmen kongres AS dalam mendukung program stimulus fiskal Presiden Joe Biden serta data tenaga kerja AS yang rilis masih cenderung moderat. 

Selain itu, pasar juga terus mengapresiasi komitmen pemerintah dalam meningkatkan anggaran infrastruktur dan stabilitas inflasi Indonesia ditengah pandemi Covid-19. Harga komoditas dunia yang meningkat turut menjadi katalis positif bagi IHSG. 

Kendati demikian kemarin dari dalam negri data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Januari rilis dengan hasil yang kurang optimistis berada di bawah level 84,9 semakin jauh dari ambang batas minimun pada level optimistis yaitu pada level 100. IKK yang kurang optimistis ini sebagai gambaran penurunan ekspetasi terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan yang akan datang. 

Perkembangan tersebut disebabkan oleh perkiraan terhadap ekspansi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan penghasilan ke depan yang tidak sekuat pada bulan sebelumnya.  

“Investor perlu mencermati data ekonomi yang akan rilis hari ini seperti data Neraca perdagangan dari Jerman untuk bulan Desember yang diprediksikan oleh Trading Econmic akan tetap mengalami surplus tetapi mengalami penurunan 16,2 Miliar Euro dari sebelumnya 17,2 Miliar Euro. Dan untuk transaksi berjalan bulan Desember Jerman diprediksikan oleh Trading Economics akan surplus 23,4 Miliar Euro dari sebelumnya 21,3 Miliar Euro.” Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguji Level 6.225
Next Post Terbitkan Global Bond, Gajah Tunggal (GJTL) Refinancing Utang senilai US$250 Juta

Member Login

or