1
1

Erdikha Sekuritas: IHSG Rawan Profit Taking

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah karena rawan aksi profit taking.

Equity Technical Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, secara teknikal, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola consolidation.

Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. Indikator stochastic juga tampak memasuki areal overbought yang mengindikasikan ada potensi terjadi aksi profit taking atau pelemahan.

Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat

“IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada range pergerakan 6.230- 6.320. Adapun saham-saham yang perlu dicermati yaitu: AGRO, LSIP,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi Kamis (25/02/2021).

Hendri menerangkan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6.251 (-0,35%) ditransaksikan senilai Rp16,98 triliun dengan volume transaksi 30,57 miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp302,2 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: TLKM 307.(B) , ANTM 272.(B) , BBTN 119.(B) , MDKA 55.7(B) , BBRI 36.7(B) , BBNI 13.8(B) , MIKA 6.02(B).

Adapun sektor yang membebani laju IHSG kemarin meliputi sektor Property (-0,102%), Infrastructure (-0,155%), Consumer (-0,284%), Trade (-0,69%), Manufactur (-1,164%), Misc-Ind (-1,3%), Mining (-1,648%), Basic-Ind (-2,221%) dimana sektor yang masih menopang laju IHSG kemarin meliputi sektor Agriculture (1,352%), Finance (0,456%).

Lebih lanjut, Hendri menuturkan IHSG pada perdagangan kemarin terpantau bergerak mix dengan kecenderungan melemah dan ditutup pada level 6.251 (-0,35%). Pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin terdampak dari multiplayer penutupan bursa Global yang ditutup melemah cukup signifikan, demikian juga bursa Regional.

Baca juga: 

Selain itu, indikator stochastic IHSG juga sudah berada pada area overbought atau jenuh beli sehingga ada potensi aksi profit taking atau terjadi pelemahan. “Hal inilah yang membuat IHSG ditutup melemah” jelasnya.

Menurutnya, investor perlu mencermati data ekonomi yang akan rilis hari ini yaitu data pertumbuhan GDP Amerika Serikat Q4 secara kuartalan yan diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertumbuh 4,2% melambat dari sebelumnya 33,4%. Data pengangguran AS untuk bulan Februari akan dirilis juga, konsensus Trading Economic memprediksikan tingkat pengangguran akan berkurang 838.000 dari sebelumnya 861.000.

Kemudian dari Uni Eropa akan rilis data tingkat kredit penjualan rumah untuk bulan Januari secara tahunan yang diprediksikan oleh Trading Economics akan bertumbuh 3,2% dari sebelumnya 3,1%, jumlah uang beredar untuk bulan Januari secara tahunan juga akan dirilis yang diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertambah 12,5% dari sebelumnya 12,3% kemudian Indeks Keyakinan Konsumen juga aka dirilis dan diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertumbuh -14,8 dari sebelumnya -15,5.

Dan dari Jerman akan dirilis juga data Indeks Keyakinan Konsumen yang diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertumbuh -14,3 dari sebelumnya -15,6. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat
Next Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 25 Februari 2021

Member Login

or