1
1

Erdikha Sekuritas: Waspadai Aksi Profit Taking

Media Asuransi – Investor disarankan untuk berhati-hati pada perdagangan hari ini seiring dengan potensi terjadinya profit taking pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah menguat signifikan dalam beberapa hari berturut-turut.  

Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, menerangkan meskipun beberapa data menunjukkan hasil yang positif, para investor juga perlu memperhatikan pergerakannya dan beberapa katalis negatif seperti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Taiwan dan India yang bisa saja berpotensi membawa IHSG kembali kebawah level psikologisnya yakni 6.000.

“IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat membentuk pola three white soldier pada level 6.091 (+0,99%). Indikator stochastic juga tampak berada pada areal overbought yang mengindikasikan adanya potensi terjadi pelemahan,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat (4/6/2021). 

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Bergerak Tertahan

Dia memaparkan, pergerakan IHSG ditopang oleh sektor Technology (12,818%), Healthcare (1,526%), Financials (1,341%), Infrastructures (1,121%), Consumer Non-Cyclical (1,097%), Consumer Cyclicals (0,677%), Basic Materials (0,513%), dan Transportation & Logistic (0,116%). Sedangkan sektor yang masih membebani pergerakan IHSG meliputi sektor Industrials (-0,27%), Properties & Real Estate (-0,699%), dan Energy (-0,706%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. 

Menurutnya, pergerakan IHSG kemarin cenderung optimistis, bahkan kemarin IHSG kembali tembus di level psikologisnya yakni 6.000. Penguatan yang terjadi pada perdagangan kemarin dikarenakan beberapa faktor salah satunya rilisnya beberapa data ekonomi domestik yang cenderung positif seperti inflasi, tourist arrival, dan manufaktur yang masing-masing terlihat ada perbaikan, bahkan dari sisi inflasi meningkat cukup signifikan pada bulan April dikarenakan adanya momentum Lebaran juga, sehingga daya beli masyarakat cenderung tinggi dan menyebabkan beberapa harga barang juga mengalami kenaikan. 

|Baca juga:Inflasi Mei 0,32 persen, Bank Indonesia Berkomitmen Jaga Inflasi 2021 Sesuai Target 

“Rilisnya data yang positif semakin membuat para pelaku pasar optimistis akan pertumbuhan kuartal II yang akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I dan bahkan cenderung positif. Pada kuartal II Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,1%-5,1%, sedangkan untuk kuartal II dan kuartal III/2021 Bank Indonesia memproyeksikan akan tumbuh masing-masing sebesar 6% dan 5,3%.” 

Tidak hanya Bank Indonesia, Menteri keuangan Sri Mulyani juga memproyeksikan pertumbuhan kuartal II/2021 bisa tumbuh sebesar 8,3%. Selain itu, kegiatan ekonomi juga sudah hampir berjalan normal dengan protokol kesehatan yang tetap diberlakukan, program vaksinasi yang terus dilakukan, serta masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kondisi yang ada, apalagi di kuartal II ini terdapat momentum Lebaran, maka bukan tidak mungkin kuartal II/2021 akan tumbuh positif. 

|Baca juga: MNC Bank (BABP) Luncurkan Aplikasi MotionBanking

Namun meskipun demikian, masyarakat perlu mewaspadai adanya kemungkinan gelombang virus corona jenis baru yang mungkin bisa saja melanda Indonesia, apalagi saat pekan ini merupakan momentum bagi masyarakat yang sebelumnya melakukan mudik kembali ke daerah atau kota tempat mereka bekerja atau tinggal, sehingga kemungkinan akan ada potensi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Selain domestik, beberapa data positif juga datang dari indikator ekonomi AS terkait manufaktur yang cenderung ekspansi dan meningkat, kemudian Jermah juga tetapi masih melambat, Meskipun dari China untuk Caixin Sevice dan Composite cenderung melemah namun masih dalam level ekspansi. 

Ada beberapa data yang perlu diperhatikan oleh investor untuk hari Jumat seperti angka tingkat pengangguran AS selama bulan Mei, Kemudian Retail Sales Euro Area, dan Contruction PMI dari Jerman dan Euro Area. “Berdasarkan beberapa data di atas, kami memproyeksikan bahwa IHSG hari Jumat (4/6/2021) akan cenderung bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat tetapi terbatas pada range level support 6.060 dan level resistance 6.110.” Aca

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Bergerak Tertahan
Next Post Qoala Gratiskan Asuransi Smartphone untuk Pembelian Asuransi Mobil

Member Login

or