1
1

Erick Tohir: 12 BUMN Akan Listing dalam 3 Tahun ke Depan

Media Asuransi – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan 8-12 perusahaan BUMN untuk listing di bursa efek, dalam tiga tahun ke depan. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Tohir saat memberikan sambutan dalam acara pencatatan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 4 Februari 2021.

Menurut Erick, sejak awal Kementerian BUMN ingin transformasi yang diadakan itu berdasar tiga hal, yakni akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme. “Dalam perjalanan transformasi, tentu grup BUMN juga harus dilandasi fokus kepada bisnisnya dan juga strategic planning jangka panjangnya pasca Covid-19. Karena itu Alhamdulillah kemarin ketika bapak presiden pada saat meluncurkan membisikkan saya, pak menteri logonya bagus tapi titip usahanya harus bagus,” katanya.

Baca juga: Regulasi Pasar Modal, Merangsang Aksi Fund Raising di Pasar Modal pada 2021

Menteri BUMN menceritakan, dalam perjalanan sebelum pembentukan Bank Syariah Indonesia, disepakati bahwa tidak cukup hanya gabung-gabung saja, tetapi strateginya harus solid. “Apalagi kami di BUMN selalu memberi percontohan bahwa BUMN yang cukup sustain dalam persaingan adalah di industri perbankan. Selain terbuka, ada swasta, ada asing, tetapi peran bank-bank BUMN luar biasa.  Jangan kita nambah bank lagi di BUMN, tetapi strateginya, komitmennya tidak jelas,” tegas Erick.

Lebih lanjut dia katakan, kita harus memastikan, dengan adanya Bank Syariah Indonesia, ada keberpihakan dan kesetaraan, untuk market yang memang percaya dengan industri finansial Syariah ini.

Sementara itu, sesuai dengan roadmap dari Kementerian BUMN, Erick Tohir mengharapkan juga ada BUMN yang go global, tidak mengakuisisi tapi juga di persaingan peringkat secara global. “Alhamdulillah, kemarin saya bicara dengan beberapa direksi BUMN, selamat kepada Bank Mandiri, BNI, BRI yang masuk ke list Forbes bersama Telkom. Tetapi saya mengharapkan juga banyak lagi perusahaan-perusahaan BUMN juga menjadi preference global, karena persaingan sekarang sangat terbuka,” tuturnya.

Baca juga:

Oleh karena itu dalam transformasi di BUMN, Menteri BUMN mengatakan bahwa dalam tiga tahun ke depan pihaknya akan melistingkan lebih banyak BUMN lagi, “anaknya’, atau ‘cucunya’. Hal ini merupakan bagian dari upaya transparansi dan good corporate governance.

“Di pipeline ada 8-12 BUMN yang akan go public.  Tetapi bukan sekadar go public, fundamental dan sustainability-nya harus ada karena saya tahu ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing, ada 4 yang terengah-tengah. Itu yang kita akan perbaiki juga,” jelas Erick Tohir.

Targetnya bukan sekadar listing, tetapi kuncinya tadi bersaing dan sustainability-nya harus ada. “Nah, 8-12 BUMN ini kita persiapkan untuk tahun 2021, 2022, dan 2023,” tegasnya.

Dia tambahkan, “Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK, bursa, dan seluruh pemangku kebijakan ini bisa kita jalankan sesuai dengan target yang kita canangkan. Insya Allah perusahaan-perusahaan yang akan listing ini adalah perusahaan-perusahaan yang baik yang mempunyai strategi jangka panjang”. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Regulasi Pasar Modal, Merangsang Aksi Fund Raising di Pasar Modal pada 2021
Next Post OJK Realisasikan Relaksasi Surat Utang Multifinance

Member Login

or