1
1

Fakta Menarik dari Tanggal Kembar Harbolnas

Media Asuransi – Sebentar lagi, kita akan menghadapi festival belanja Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada tanggal 12 Desember 2020 atau istilah kerennya 12.12. Terkait dengan fenomena diskon belanja pada tanggal kembar atau Double Days tersebut yakni 10.10, 11.11, dan 12.12, sebuah platform periklanan untuk internet terbuka yaitu Criterio SA, menemukan sejumlah fakta menarik.

Merayakan Hari Asuransi 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

Mengutip dari siaran pers Criteo yang diterima Media Asuransi, Kamis, 3 Desember 2020, tren penjualan di Double Days semakin populer di Indonesia, yakni penjualan 12.12 pada tahun lalu melampaui penjualan 10.10 dan 11.11.

Singles’ Day terungkap sebagai acara belanja terbesar tahun ini di Asia Tenggara, sedangkan 12.12 semakin populer di Indonesia.

Menurut Criteo’s Seasonal Sales Dashboard, yang mencatat lebih dari 2 miliar transaksi, di 5.000 peritel dari 35 pasar, Criteo menemukan bahwa Singles Day 2019 mengalami peningkatan 447 persen dalam penjualan ritel online dan 219 persen peningkatan traffic ritel online di Asia Tenggara, dengan data per 1-28 Juni 2019 sebagai data pembanding. Selain itu, Singles Day tahun lalu juga mencatat tingkat konversi tertinggi di kawasan Asia Tenggara, dengan peningkatan sebesar 196 persen di Indonesia (termasuk in-app).

“Festival belanja di tanggal kembar (Double Days) terus menjadi momen ritel utama untuk wilayah kami. Khususnya, di Indonesia, di mana kami terus melihat rekor baru dalam penjualan ritiel online dan traffic ritel pada tanggal ini, setiap tahun,” kata Pauline Lemaire, Director of Account Strategy for Large Customers, SEA, Hong Kong, and Taiwan.

Dia menjelaskan bahwa terkait perubahan lanskap dan perkembangan yang terjadi saat ini sebagai akibat dari pandemi, peritel perlu memanfaatkan peluang 12.12 tahun 2020 untuk meraih pelanggan dan mendongkrak penjualan.

Di seluruh Asia Tenggara, Singles Day menjadi acara belanja terbesar di negara-negara termasuk Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Di Indonesia, 12.12 tetap menjadi momen belanja terbesar di dalam negeri.

Di Indonesia, Harbolnas 12.12 adalah festival belanja paling diminati, diikuti oleh Singles’ Day dengan perincian sebagai berikut:

10.10: Penjualan ritel online dan traffic meningkat 268 persen dan 119 persen

Single’s Day: Penjualan ritel online dan traffic meningkat 196 persen dan 86 persen

12.12: Penjualan ritel online dan traffic meningkat sebesar 304 persen dan 157 persen

Harbolnas 2020

Data Criteo juga mengungkapkan bahwa Double Days berkembang menjadi acara untuk menarik penjualan. Di Indonesia, 7.7 dinyatakan sebagai puncak penjualan yang sedang berkembang tahun ini, dengan peningkatan penjualan ritel 32 persen dan 66 persen pada tanggal 8.8.

Pada bulan Oktober, selama 10.10, wilayah Asia Tenggara mencatat peningkatan penjualan 172 persen secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan dua minggu terakhir bulan September, dan tingkat konversi sebesar 2,15 kali di tanggal tersebut. Di Indonesia, penjualan meningkat 199 persen.

Sementara itu, pada 11.11 yang baru-baru ini dilakukan, kawasan Asia Tenggara, Vietnam mengalami kenaikan terbesar diikuti oleh Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Indonesia dengan angka masing-masing 797 persen, 589 persen, 299 persen, 283 persen, dan 274 persen.

Bagi brand, jelas Pauline, memerlukan strategi untuk mendulang penjualan dan menarik pelanggan selama festival belanja di tanggal kembar ini.

Criteo juga mencatat bahwa aplikasi belanja semakin populer di kalangan pengguna di Asia Tenggara. Menurut studi Criteo “Peak to Recovery”, yang menyurvei lebih dari 18.000 konsumen di seluruh dunia pada Mei 2020, sebanyak 49 persen dari semua pembeli Indonesia mengunduh setidaknya satu aplikasi belanja (ritel, makanan, atau toko kelontong/alkohol) selama puncak Covid-19.

“Keadaan unik dalam menanggulangi Covid-19 telah menghasilkan perubahan perilaku konsumen terkait belanja online. Tidak hanya orang yang berbelanja lebih banyak, mereka juga lebih cenderung menggunakan aplikasi untuk retail,” imbuh Pauline.

Pada kuartal III/2020, jelas Pauline, data Criteo mengungkapkan bahwa 78 persen konsumen Indonesia telah mengklik iklan dalam aplikasi dalam 6 bulan terakhir dan 53 persen dari mereka melakukan pembelian setelah mengklik iklan dalam aplikasi. “Dengan pembeli yang sekarang lebih terbuka terhadap pengalaman ritel di dalam aplikasi, peritel harus meningkatkan upaya untuk melibatkan konsumen melalui media ini selama momen ritel utama seperti 12.12 untuk mencapai daya tarik yang maksimum,” tutur Pauline.

Lebih lanjut, saat brand bersiap untuk menghadapi Double Days terutama untuk 12.12 tahun ini, Criteo membagikan tips yang harus dilakukan untuk menghasilkan daya tarik maksimum dari pelanggan, yaitu:

1. Menarget audiens yang paling berharga – Melalui optimalisasi situs web dan kampanye, brand dapat mendapatkan jangkauan yang lebih luas dari pelanggan baru dan pelanggan yang telah ada. Ini termasuk dengan menemukan pembeli baru yang tertarik dan melibatkan kembali pelanggan saat ini dengan memanfaatkan data dan insights.

2. Memaksimalkan nilai tambah untuk pelanggan – Pelanggan mencari nilai tambah yang maksimal dari setiap pembelian mereka, maka ini adalah kunci untuk memastikan bahwa nilai tambah tersebut dikomunikasikan kepada pelanggan, dan agar brand menemukan cara yang unik dalam memberikan tambahan nilai pada penawaran mereka, selain dengan memberikan diskon. Hal ini bisa mencakup layanan pelanggan yang unik dan praktis, termasuk opsi belanja toko yang lebih aman dan integrasi pembelian online dan offline untuk mengatasi masalah pelanggan selama pandemi.

3. Meningkatkan relevansi iklan – Tidak cukup bagi brand untuk mengiklankan penawaran Singles’ Day mereka – mereka perlu memastikan bahwa iklan ditayangkan dalam konteks yang tepat dan dengan konten yang relevan untuk audiens tertentu mereka. Ini berarti mempertimbangkan waktu penayangan iklan, sebaiknya pada saat konsumen cenderung melakukan pembelian. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2021 sebesar 5,8 Persen
Next Post Presiden: Kita Harus Jaga Momentum Pertumbuhan Positif Perekonomian

Member Login

or