1
1

Fintech P2P Lending Permudah UMKM Dapatkan Modal Usaha Tanpa Agunan

Kehadiran platform Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi solusi cepat dan mudah bagi UMKM mendapatkan pendanaan. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA– Saat ini masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang masuk dalam kategori unbanked dan underserved, atau belum bisa mengakses layanan keuangan formal. Sehingga, kehadiran platform fintech peer to peer (P2P) lending berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi solusi cepat dan mudah bagi UMKM mendapatkan pendanaan sebagai modal pengembangan usahanya. Terlebih Pinjol P2P menawarkan dana pinjaman untuk sektor produktif hingga Rp2 miliar.

Salah satunya adalah PT The Lorry Online Indonesia atau Thelorry.com, unit usaha di bidang ekpedisi yang mendapat pendanaan awal Rp500 juta melalui skema invoice financing dari platform pinjol P2P GandengTangan.

Direktur Thelorry.com, Resti Yani Fauzi, mengungkapkan berkat kredit skor yang baik usahanya dipercaya untuk mendapatkan limit mencapai Rp2 miliar. Adapun alasan memilih GandengTangan adalah karena prosedur pengajuan pinjamannya yang tergolong mudah dan fleksibel, selain itu pelayanan yang diberikan juga baik dengan bunga yang kompetitif, yaitu hanya 1,5% per bulan atau 18% per tahun.

|Baca juga: 36,57% UMKM Terima Pembiayaan dari Fintech P2P Lending

“Kalau misalnya ajukan pendanaan ke bank kita butuh agunan dan itu dibatasi sesuai nilai asset yang dimiliki. Misalkan agunan kita hanya Rp 1 miliar berarti hanya mendapatkan dana dengan nilai tersebut. Adapun di P2P Lending kita bisa dapat limit sampai Rp 2 miliar. Jadi dengan tidak adanya agunan lebih memudahkan kita mengajukan pinjaman untuk modal usaha,” ungkap Resti dalam keterangan pers, Jumat, 22 Desember 2023.

Berkat pendanaan yang diberikan GandengTangan, lanjut Resti, Thelorry.com mampu meningkatkan penjualan hingga Rp20 miliar per bulan dari yang awalnya hanya Rp200 juta per bulan. Awalnya hanya fokus di bisnis B2C untuk membantu orang-orang yang ingin pindahan dengan menyediakan fasilitas mobil pickup atau mobil box. Sekarang sudah merambah ke B2B dan memperluas kerja sama sebagai mitra ekspedisi dari e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada.

“Oleh karena itu modal yang dibutuhkan lebih besar. Bisnis kami awal omsetnya hanya Rp200 juta, sekarang dari tahun ke tahun semakin bagus. Apalagi setelah pandemi minat masyarakat untuk belanja online semakin bertambah,” lanjut Resti.

Chief Product and Operation GandengTangan, Darul Syahdanul, menyatakan bahwa total pinjaman yang telah disalurkan oleh GandengTangan sejak 2015 sebesar Rp286 miliar yang seluruhnya merupakan pendanaan ke sektor produktif atau kepada lebih dari 25 ribu usaha mikro dan sekitar 100 badan usaha di seluruh Indonesia. Saat ini GandengTangan memiliki 2 lini produk pendanaan yaitu micro channeling yang menyasar usaha-usaha kecil seperti warung klontong dengan pinjaman di bawah Rp 10 juta, dan invoice financing kepada badan usaha dengan pinjaman rata-rata Rp100-Rp200 juta dan maksimal Rp2 miliar. GandengTangan berencana untuk menambah kerja sama dengan sejumlah platform maupun instansi keuangan lainnya untuk mendorong pendanaan kepada UMKM.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Jalur Fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Mulai Beroperasi
Next Post AM Best: Cadangan Asbes & Lingkungan Hidup Menurun

Member Login

or