Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Long-Term Issuer Default Rating (IDR) PT Astra Sedaya Finance (ASF) di ‘BBB’ dan Short-Term IDR di ‘F3’.
Secara bersamaan, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang ASF di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Outlook pada peringkat jangka panjang adalah Stabil. Peringkat pada program dan penerbitan obligasi perusahaan juga telah diafirmasi.
Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menerangkan Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Peringkat Nasional ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap penerbit atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan ke risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Obligasi Astra Sedaya Finance (ASF) idAAA
Fitch juga telah memberikan Shareholder Support Rating pada ASF di ‘bbb’ sesuai dengan Kriteria Peringkat Lembaga Keuangan Non-Bank kami yang diperbarui tertanggal 31 Januari 2022.
Peringkat ASF didorong oleh ekspektasi Fitch atas kemungkinan besar dukungan luar biasa dari induknya, PT Astra International Tbk (AI), jika diperlukan. AI adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan kepemimpinan di industri otomotif dan alat berat di Indonesia. ASF dimiliki sepenuhnya oleh AI, yang pada gilirannya dimiliki sebesar 50,1% oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd yang berbasis di Hong Kong.
ASF menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil yang didistribusikan oleh AI dan membantu induk perusahaan mempertahankan kepemimpinan pasar di industri otomotif Indonesia. Penilaian Fitch terhadap dukungan pemegang saham potensial dari AI menggabungkan pandangan kami bahwa gagal bayar oleh ASF akan menyiratkan risiko reputasi yang cukup besar bagi AI, mengingat persamaan dalam penyedia pendanaan dan merek bersama mereka.
|Baca juga: Peringkat Astra Sedaya Finance Ditegaskan idAAA Stabil
“Kami juga mempertimbangkan peran ASF dalam mendukung bisnis otomotif inti AI dan kontribusi yang berarti bagi bisnis layanan keuangan induk, serta integrase manajemen dan operasional yang erat antara keduanya,” katanya.
Profil kredit mandiri ASF tidak mendorong peringkatnya, tetapi mencerminkan waralaba pembiayaan mobil perusahaan yang signifikan, didorong oleh dukungan jangka panjang dari induknya, peningkatan kualitas aset dan profitabilitas, leverage moderat serta akses yang stabil ke pendanaan dan likuiditas.
Rasio pembiayaan bermasalah ASF sebesar 0,65% pada akhir 1H22 (2021: 0,99%) masih jauh di bawah rata-rata industri sebesar 2,8%. Pendapatan sebelum pajak/rata-rata aset tahunan meningkat menjadi 5,2% di 1H22 (2021: 4,4%), didorong oleh biaya pendanaan yang lebih rendah.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News