Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (JACCS MPMF) di ‘AA(idn)’.
Peringkat Nasional Jangka Pendek dan peringkat obligasi senior juga telah diafirmasi masing-masing di ‘F1+(idn)’ dan ‘AA(idn)’. Outlooknya Stabil.
|Baca juga: JACCS MPMF Bakal Terbitkan Obligasi Rp400 Miliar
“Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 4 April 2024.
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama.
Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
Peringkat JACCS MPMF didorong oleh ekspektasi Fitch atas dukungan luar biasa dari pemegang saham mayoritas JACCS Co. Ltd. (JACCS), sebuah perusahaan pembiayaan Jepang, yang memiliki 60% saham di perusahaan pembiayaan Indonesia. JACCS dimiliki 21,9% oleh Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (A-/Stabil/a-).
“Kami menilai JACCS mempunyai kemampuan untuk mendukung JACCS MPMF karena ukuran anak perusahaannya hanya sekitar 2% dari aset konsolidasi pemegang saham Jepang pada Juni 2023.”
|Baca juga: Kazuhiro Inoue Ditunjuk Jadi Dirut JACCS MPM Finance
Fitch menilai JACCS memiliki kecenderungan untuk memberikan dukungan kepada anak perusahaannya, didukung oleh profil JACCS MPMF sebagai anak perusahaan JACCS terbesar di luar negeri, yang mendukung rencana pemegang saham untuk mendirikan basis luar negeri di Asia Tenggara.
Dukungan operasional JACCS ditunjukkan dengan penempatan personel manajemen penting pada anak perusahaan di Indonesia, serta penyediaan dukungan pendanaan biasa, termasuk fasilitas pinjaman pemegang saham siaga yang cukup besar sebesar JPY40 miliar untuk menutupi kekurangan likuiditas bila ada.
Namun, Fitch yakin kontribusi keuntungan yang relatif kecil yang diberikan oleh JACCS MPMF kepada pemegang saham dan kepemilikan saham minoritas sebesar 40% yang signifikan oleh perusahaan distribusi otomotif lokal PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk akan membatasi kecenderungan dukungan JACCS.
Portofolio JACCS beragam, dengan kontribusi besar dari bisnis kartu kredit dan pinjaman pribadi, sementara anak perusahaan di Indonesia terutama beroperasi di sektor pembiayaan otomotif.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News