1
1

Fitch Afirmasi Peringkat Lippo Karawaci B- Outlook Stabil

Salah satu lini bisnis PT Lippo Karawaci Tbk. | Foto: Istsupermallkarawaci.com

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) Mata Uang Asing dan Lokal dari perusahaan properti Indonesia PT Lippo Karawaci TBK di ‘B-‘ dengan Outlook Stabil.

Fitch juga telah mengafirmasi peringkat atas obligasi US dollar Lippo yang jatuh tempo di 2025 dan 2026 di ‘B-‘ dengan Recovery Rating ‘RR4’. Di saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Lippo di ‘BBB-(idn)’ dengan Outlook Stabil.

Dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 28 Maret 2023, Fitch menjelaskan afirmasi peringkat dan Outlook Stabil mencerminkan ekspektasi bahwa gap arus kas bebas (FCF) Lippo akan membaik dalam dua tahun ke depan, didukung oleh tidak adanya biaya yang terkait dengan proyek legacy, dan naiknya ketergantungan pada penjualan plot tanah, terutama kepada anak perusahaannya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Namun demikian, FCF akan tetap negatif dan Fitch memperkirakan Lippo akan dapat mengakses bank domestik untuk mengelola risiko likuiditas dan pembiayaan kembali. Melemahnya likuiditas, termasuk karena tantangan dalam melaksanakan penjualan plot tanah, atau melemahnya akses bank dapat menekan peringkat Lippo.

|Baca juga: Gara-Gara Ini, Moody’s Tinjau Downgrade Peringkat Lippo Karawaci

Peringkat Nasional ‘BBB’ menunjukkan tingkat risiko gagal bayar yang moderat relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

Fitch berekspektasi prapenjualan Lippo, tidak termasuk penjualan plot tanah, untuk turun 5% menjadi sekitar Rp2,4 triliun di tahun 2023 karena suku bunga yang lebih tinggi dan tekanan inflasi. Prapenjualan, tidak termasuk penjualan tanah, menurun sebesar 30% pada tahun 2022 menjadi Rp2,5 triliun dari tingkat yang tinggi di Rp3,6 triliun pada tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh penjualan lebih sedikit atas rumah tapak di lokasi utama perusahaan Lippo Village di Karawaci, dan penurunan penjualan plot pemakaman karena kondisi pandemi Covid-19 yang membaik.

Peningkatan penjualan tanah menjadi Rp865 miliar pada tahun 2022 dari Rp125 miliar pada tahun 2021 sebagian mengimbangi pengurangan arus kas karena penurunan penjualan rumah. Mayoritas penjualan tanah ini pada tahun 2022 adalah untuk mendukung ekspansi jangka menengah SILO. Kami memperkirakan Lippo untuk menjual Rp500 miliar-Rp600 miliar lahan ke SILO per tahun pada 2023-2024, didukung oleh arus kas operasi anak perusahaan yang sehat.

Fitch memperkirakan gap FCF Lippo untuk membaik ke sekitar Rp630 miliar pada tahun 2023 dan sekitar Rp400 miliar pada tahun 2024. Fitch memperkirakan tidak adanya arus keluar untuk proyek legacy yang terjadi pada tahun 2022 sekitar Rp425 miliar untuk dapat mengurangi tekanan biaya dari peningkatan inflasi tahun ini. Penerimaan kas dari prapenjualan, tidak termasuk penjualan plot tanah, akan tetap sehat karena menurut Fitch bauran pelanggan yang membayar melalui kredit pemilikan rumah (KPR) bank akan tetap di atas 50% (2022: 88%), mengingat bauran penjualan lebih condong ke rumah yang sifatnya terjangkau.

Permintaan dari pembeli rumah pertama dapat menurun jika suku bunga pinjaman KPR naik, tetapi akan tetap sehat, didukung pertumbuhan ekonomi yang stabil di mana Fitch memperkirakan PDB Indonesia akan meningkat sebesar 4,8% pada tahun 2023 dan 5,4% pada 2024. Bank domestik tetap mendukung pinjaman KPR konsumen dalam 12 bulan terakhir, dengan mempertahankan suku bunga pinjaman sebagian besar stabil meskipun suku bunga acuan naik 225bp.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNI Sekuritas Resmikan Digital Financial Center Vokasional Universitas Indonesia 
Next Post Astra Life Bayar Klaim Ke Nasabah Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Member Login

or