1
1

Fitch Afirmasi Peringkat Perusahaan Gas Negara (PGN) BBB- Outlook Stabil

Ilustrasi PGN. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal Issuer Default Ratings (IDR) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di ‘BBB-‘. Outlook adalah Stabil.

Fitch juga mengafirmasi peringkat senior tanpa jaminan dan peringkat obligasi PGN senilai US$396 juta 5,125% yang jatuh tempo pada tahun 2024 di ‘BBB-‘. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PGN di ‘AA+(idn)’ dengan Outlook Stabil.

IDR PGN berada satu notch di bawah perusahaan induk langsungnya, PT Pertamina (Persero) (BBB/Stabil), berdasarkan penilaian kami terhadap insentif ‘Medium’ bagi Pertamina untuk mendukung PGN, berdasarkan Parent and Subsidiary Linkage Rating Criteria dari Fitch. Peringkat Nasional PGN juga didasarkan pada kriteria yang sama.

|Baca juga: PGN Catatkan Pendapatan US$3,65 Miliar di 2023

“Kami menilai Standalone Credit Profile (SCP) PGN berada di ‘bb+’/ ‘aa(idn)’. Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 26 Maret 2024.

Fitch menggunakan pendekatan top-down untuk menilai PGN, berdasarkan penilaian kami terhadap insentif legal, strategis, dan operasional yang ‘Medium’ bagi Pertamina untuk mendukung PGN. PGN merupakan perusahaan sub-holding bisnis gas Pertamina yang menguasai lebih dari 90% distribusi dan 100% volume transmisi. Pertamina menunjuk mayoritas dewan direksi dan manajemen senior PGN.

Obligasi senior tanpa jaminan juga mengandung klausa cross-default dengan anak-anak perusahaannya utamanya. Fitch meyakini klausa ini berlaku untuk sebagian besar utang PGN.

Profil bisnis PGN diuntungkan oleh dominasinya di sektor transmisi dan distribusi gas di Indonesia. Perusahaan memiliki 92% jaringan pipa gas bumi (transmisi dan distribusi) di dalam negeri.

|Baca juga: PGN Optimalkan Pemanfaatan Biomethane dari Limbah Kelapa Sawit

Fitch memperkirakan spread distribusi gas PGN akan tetap tertekan pada US$1,60 per metric million British thermal unit (mmbtu) (2022: US$1,94/mmbtu, 2023E: US$1,76/mmbtu) selama tiga tahun ke depan karena meningkatnya permintaan akan meningkatkan proporsi volume gas yang dijual dengan harga yang dibatasi.

Peraturan yang disahkan pada bulan April 2020 mengharuskan PGN untuk membatasi harga jual ke industri tertentu sebesar USD6,0/mmbtu. Kami memperkirakan margin distribusi gas PGN dipengaruhi oleh kenaikan biaya gas yang berasal dari kontrak pasokan gas baru dengan Pertamina dan PT Medco Energi Internasional Tbk (B+/Positif). Spread efektif telah menurun dari sekitar US$1,87/mmbtu pada tahun 2020 dan US$2,20/mmbtu pada tahun 2019.

Fitch memperkirakan peningkatan belanja modal konsolidasi menjadi US$319 juta pada tahun 2024 (2022: US$133 juta, 2023: US$122 juta) sebelum mencapai kisaran US$800 juta hingga US$1 miliar per tahun, hingga tahun 2027.

PGN berencana untuk meningkatkan investasi di seluruh lini bisnis distribusi dan transmisi yang ada, dan peningkatan integrasi downstream. Rencana-rencana investasi di tingkat midstream dan downstream masih dalam tahap awal dan oleh karena itu dapat ditunda atau diubah. “Kami memperkirakan EBITDA net leverage akan meningkat secara bertahap.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PT Prudential Sharia Life Assurance: Pertama Kali Raih Unitlink Award
Next Post IHSG dan Rupiah Kompak Tak Bertenaga Pagi Ini

Member Login

or