1
1

Fitch Afirmasi Peringkat Tugure A+

Gedung Reasuransi Tugu Reasuransi Indonesia. | Foto: tugure.id

Media Asuransi – Fitch Ratings Indonesia telah menegaskan peringkat nasional Insurer Financial Stregth (IFS) PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) pada level A+(idn) dengan outlook stabil.  

Berdasar keterangan resmi Fitch Ratings yang dikutip Media Asuransi, Rabu 3 Februari 2021, peringkat Nasional IFS ‘A’ menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis relatif terhadap seluruh kewajiban lainnya atau emiten-emiten lainnya di Indonesia, tanpa membedakan industri dan jenis kewajiban.

Baca juga: Holding Baterai Rampung, IBC Cari Mitra Potensial Global

Afirmasi peringkat mencerminkan kapitalisasi Tugure yang baik, profil bisnis yang ‘Moderate’ dan kinerja underwriting yang dapat dikelola tetapi tidak menentu. “Peringkat juga mempertimbangkan profil risiko investasi yang konservatif dan manajemen risiko bencana yang baik di pasar Indonesia yang rawan bencana,” jelas Fitch.

Tugure dinilai memiliki kapitalisasi, yang diukur dengan rasio kapitalisasi berbasis risiko (RBC), di 226% pada akhir 2020 (akhir 2019: 242%), di atas persyaratan peraturan minimum 120%.

Fitch mengharapkan perusahaan untuk mempertahankan posisi modal yang baik terhadap risiko penjaminan dan investasi, khususnya di saat pandemi coronavirus, dengan mengelola volatilitas dalam profitabilitas perusahaan.

Baca juga: Kantongi Dana Rp4,9 Triliun, SMF Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Fitch menilai profil bisnis perusahaan sebagai ‘Moderate’ karena diversifikasi bisnis yang terbatas, waralaba bisnis yang memadai dan profil risiko bisnis yang setara dengan sektor reasuransi Indonesia. Perusahaan telah mempertahankan bauran bisnisnya saat ini sambil memanfaatkan bisnis baru melalui induk utamanya, PT Asuransi Tugu Pratama Tbk. Hampir 100% bisnis underwriting Tugure bersumber dari Indonesia dan sekitar 90% bisnis merupakan segmen umum.

Rasio gabungan umum perusahaan naik ke 105,7% di akhir 2020 (akhir 2019: 103,2%), dikarenakan premi yang lebih rendah, pembayaran klaim yang lebih tinggi dikarenakan banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020 dan klaim bisnis kesehatan yang lebih tinggi akibat pandemi.

“Perusahaan menerapkan praktik underwriting dengan lebih berhati-hati untuk mengelola kinerja keuangannya. Fitch mengharapkan perusahaan untuk mempertahankan praktik underwriting yang selektif,” tulis Fitch.

Baca juga: Lelang SUN 7 Seri, Pemerintah Capai Target Indikatif Rp35 Triliun

Portofolio investasi Tugure dinilai tetap likuid, dengan kas, setara kas dan efek berpendapatan tetap menyumbang sekitar 75% dari aset yang diinvestasikan pada akhir 2020.

Fitch mengharapkan tidak menentunya pasar keuangan memberikan dampak yang terbatas terhadap portofolio perusahaan, karena eksposur aset berisiko, termasuk didalamnya saham yang tidak terafiliasi dan obligasi below-investment grade, terjaga di tingkat yang terkendali relatif terhadap modal perusahaan.

Perusahaan menggunakan excess-of-loss treaties untuk mengurangi eksposur bencana dan memantau akumulasi risikonya secara teratur. Perusahaan juga bekerja sama secara aktif dengan pialang eksternal secara berkala untuk menilai paparan bencana secara konservatif melalui berbagai alat pemodelan. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Holding Baterai Rampung, IBC Cari Mitra Potensial Global
Next Post Bank Indonesia Perkuat Kurs Referensi JISDOR

Member Login

or