1
1

Fitch Afirmasi Peringkat XL Axiata (EXCL) BBB Outlook Stabil

Salah satu provider selular di Indonesia XL Axiata. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Issuer Default Rating (IDR) Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Lokal dari operator mobile PT XL Axiata Tbk (XL) di ‘BBB’.

Pada saat bersamaan, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang di ‘AAA (idn)’. Outlook adalah Stabil.

Fitch menjelakan Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

Fitch memperkirakan net debt/EBITDA akan memburuk sedikit pada tahun 2022, ke 1,3x-1,5x (2021: 1,0x), dengan asumsi akuisisi yang sepenuhnya didanai oleh hutang untuk kepemilikan mayoritas atas perusahaan operator fixed-broadband terbesar kedua di Indonesia, PT Link Net Tbk, pada Juni 2022.

|Baca juga: XL Axiata (EXCL) Rampungkan Akuisisi Saham Hipernet Indodata

XL dan induknya dengan kepemilikan 61,16%, Axiata Group Berhad (Axiata) yang berbasis di Malaysia, masing-masing telah mengakuisisi 20% dan 46%, atas Link Net dengan total nilai pertimbangan sebesar IDR8,7 triliun. Axiata wajib membuat penawaran untuk mengakuisisi 34% kepemilikan yang tersisa, yang kami ekspektasi akan selesai pada 3Q22.

“Akuisisi ini akan membantu XL untuk mewujudkan beberapa sinergi biaya melalui pembagian backbone dan jaringan transmisi serta bundling layanan mobile dan fixed broadband,” tulis Fitch.

Menurut Fitch, Peringkat ‘BBB’ XL mencerminkan kekuatan kredit induknya, Axiata, yang ditopang oleh insentif hukum dan strategis yang ‘tinggi’ untuk Axiata mendukung XL, di bawah jalur Kriteria Peringkat Parent and Subsidiary Linkage (PSL) Fitch.

Sementara itu, insentif hukum yang ‘tinggi’ dilandasi oleh keberadaan klausa cross-default pada lebih dari 80% dokumen obligasi Axiata. Euro medium-term notes Axiata senilai USD1 miliar dan sukuk senilai USD1 miliar mengandung klausa cross-default dengan anak perusahaan yang material, termasuk XL. Jatuh tempo terlama dari instrumen ini adalah sampai tahun 2050, memberikan kepastian permanensi yang wajar.

Insentif strategis adalah ‘tinggi’, karena XL berkontribusi sebesar 30% pada pendapatan dan 35% pada EBITDA Axiata pada tahun 2021. Sinergi operasional yang terbatas antara XL dan Axiata menghasilkan penilaian insentif operasional yang ‘rendah’ walaupun perusahaan memiliki merek perusahaan yang serupa. Penilaian Fitch atas kekuatan kredit Axiata memasukan ekspektasi Fitch bahwa grup akan terus mengelola kebutuhan investasi sambil menjaga profil kreditnya.

|Baca juga: Kuartal III, Kinerja XL Axiata dan Indosat Ooredoo Terkoreksi

Profil Kredit Standalone (SCP)’ pada ‘bb+’ mencerminkan keberadaan pasar yang relatif lemah (kurang dari 20%) dan skala yang lebih kecil dibanding operator telekomunikasi milik negara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom, BBB/Stabil). Fitch mengekspektasikan net debt/EBITDA XL akan menurun ke 1,3x-1,5x (2021: 1,0x) pada tahun 2022-2023, yang disebabkan oleh belanja modal XL yang lebih tinggi untuk memperluas jaringan mobile dan fixed broadband-nya. “Kami juga mengekspektasikan Telkom untuk mempertahankan dominasi pasarnya dengan kepemimpinan jaringan yang kuat.”

Fitch percaya bahwa konsolidasi sektor selular Indonesia akan menopang stabilitas harga dan pertumbuhan yang menguntungkan dalam jangka menengah. Ada tanda-tanda meredanya persaingan sejak 2021, dan tren tersebut tetap berlanjut pada 1Q22 meskipun kondisi bisnis yang menantang dapat mendorong strategi penetapan harga taktis di antara perusahaan telekomunikasi untuk mempertahankan pangsa pasar. “Kami sekarang memperkirakan pertumbuhan satu digit yang rendah untuk pendapatan XL di 2022-2025, didorong oleh perolehan pangsa pasar di luar Jawa.”

Fitch menilai entitas kombinasi PT Indosat Tbk (BBB-/AA(idn)/Stabil) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Hutch) telah meningkatkan pangsa pendapatannya ke 24%, dibandingkan dengan pangsa pendapatan XL sebesar 17%, pada 1Q22.

Fitch memperkirakan belanja modal/pendapatan yang lebih tinggi, sebesar 29%-30%, selama rating horizon kami pada tahun 2022-2025 (2021: 27%), dan ekspansi tahunan dalam sewa pembiayaan (finance lease) sampai IDR700 miliar, yang disebabkan oleh rencana perluasan jaringan serat optik XL. XL telah menghubungkan lebih dari 50% jaringannya, dan bertujuan untuk menghubungan sampai 70% dari jaringannya pada akhir tahun 2022.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Multi Artha (AMAG) Bagi Dividen Rp250,08 Miliar
Next Post Heboh Selewengkan Dana Kemanusian, Ini Dia Sosok Dibalik Pemilik ACT

Member Login

or