1
1

Fitch Naikkan Peringkat Geo Dipa Energi Jadi AAA Outlook Stabil

Geo DIpa Energi | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Geo Dipa Energi (Persero) (Geo Dipa) menjadi ‘AAA(idn)’, dari ‘AA-(idn)’. Outlook Stabil.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa peningkatan tersebut mencerminkan pemerintah menjamin sekitar 80% utang Geo Dipa pada akhir September 2022 (akhir 2021: sekitar 40%). Fitch sekarang menyamakan peringkat Geo Dipa dengan peringkat Indonesia (BBB/Stabil) berdasarkan faktor tunggal jaminan pemerintah yang melebihi 75% dari total utang berdasarkan Kriteria Peringkat Entitas Terkait Pemerintah (GRE).

Standalone Credit Profile (SCP) Geo Dipa ‘a-(idn)’ mencerminkan sejarah operasionalnya yang panjang, rekanan yang kuat, margin yang stabil dan visibilitas pendapatan jangka panjang, seimbang dengan skala operasionalnya yang kecil dan penurunan leverage dari ekspansi yang didanai utang.

Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh agensi dalam skala Peringkat Nasionalnya untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah relatif terhadap semua emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.

|Baca juga: Fitch Naikkan Peringkat Geo Dipa Energi Jadi AA- Stabil

Peringkat Geo Dipa disamakan dengan yang berdaulat di bawah kriteria GRE, dengan pemerintah menjamin lebih dari 75% utang Geo Dipa. Fitch berharap proporsi utang yang dijamin pemerintah tetap di atas 75% dalam jangka menengah. Fasilitas pinjaman untuk pendanaan capex ekspansi dari Asian Development Bank (ADB, AAA/Stable) – USD300 juta dari ADB dan USD35 juta dari ADB Clean Technology Fund (CTF) – dijamin sepenuhnya oleh negara melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ( BBB/Stabil) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara memiliki rencana untuk mengkonsolidasikan operasi panas bumi negara di bawah satu perusahaan induk, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Saat ini, tiga badan usaha milik negara atau anak perusahaannya -PGE, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN, BBB/Stabil) dan Geo Dipa- terlibat dalam bisnis panas bumi. Namun, kemajuan konsolidasi berjalan lambat. Kami juga percaya bahwa transaksi tersebut membawa risiko eksekusi yang signifikan, paling tidak karena entitas berada di bawah kementerian yang berbeda dan perbedaan penilaian aset,” jelasnya.

Setiap perubahan kepemilikan saham Geo Dipa kemungkinan akan mengakibatkan penilaian ulang profil kredit perusahaan. Jika negara melepaskan sebagian besar kepemilikannya di Geo Dipa, Fitch tidak akan lagi menerapkan kriteria GRE dan penilaian ulang dapat mengakibatkan penurunan peringkat Geo Dipa. Kami saat ini memperlakukan setiap perubahan kepemilikan saham tersebut sebagai risiko peristiwa,” katanya.

Fitch memperkirakan pembangkit listrik Dieng-1 tetap rendah, di bawah 350 gigawatt jam (GWh) pada 2022-2023 (2021: 362GWh, 2020: 391GWh). Pembangkit listrik Geo Dipa menurun selama 2021 karena produksi uap yang lebih rendah di pembangkit listrik Dieng-1 mengikuti tingkat penurunan yang lebih tinggi dari perkiraan di salah satu sumurnya. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan sumur make-up untuk mengoptimalkan produksi uap Dieng-1 pada akhir 2024.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Arungi Dunia Digitalisasi, Tugu Insurance Berhasil Raih Penghargaan Kategori “Best Digital Finance”
Next Post Presiden Minta PUPR Segera Selesaikan Pembangunan Sekolah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur

Member Login

or