Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menaikkan Peringkat Viabilitas bank milik negara Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menjadi ‘bbb-‘, dari ‘bb+’, dan mengafirmasi Peringkat Long-Term Issuer Default Ratings (IDR) di ‘BBB-‘.
Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang di ‘AA+(idn)’. Outlooknya Stabil. Peningkatan Viability Rating (VR) tersebut menyusul revisi prospek skor lingkungan operasional sektor perbankan domestik menjadi positif dari stabil, serta revisi skor profil risiko dan kualitas aset Mandiri ke atas.
“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA(idn)’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resminya yang dikutip, Selasa 17 Oktober 2023.
|Baca juga: Bank Mandiri Bidik Investasi Pembiayaan Hijau di AIPF 2023
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1(idn)’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan dibandingkan dengan emiten atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan untuk risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara yang sama. Di mana profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
Menurut Fitch, IDR Mandiri berada pada level yang sama dengan Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) dan VR. GSR mencerminkan ekspektasi kami terhadap kemungkinan besar pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) untuk memberikan dukungan luar biasa kepada bank-bank yang penting secara sistemik dalam negeri, termasuk Mandiri. VR didasarkan pada kekuatan intrinsik Mandiri, termasuk waralaba domestik yang kuat, standar underwriting yang unggul, kualitas aset dan profitabilitas, serta permodalan dan pendanaan yang memadai. Peringkat Nasionalnya ditentukan oleh IDR-nya.
Fitch telah merevisi prospek skor lingkungan operasi bank (OE) di ‘bb+’ menjadi positif dari stabil, karena Fitch memperkirakan pertumbuhan PDB yang berkelanjutan pada tahun 2024 dan 2025 dan perbaikan struktural yang berkelanjutan untuk mendorong OE yang lebih baik bagi bank-bank di Indonesia. Hal ini selanjutnya akan membantu sektor perbankan menghasilkan tingkat volume bisnis yang memuaskan dengan risiko yang dapat diterima.
“Skor OE berada di atas skor kategori ‘b’ yang tersirat, karena penyesuaian positif kami terhadap peringkat negara Indonesia, untuk mencerminkan stabilitas pasar dan perekonomian yang lebih baik daripada skor tersirat.”
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Hasil yang Memuaskan untuk Bank Mandiri (BMRI)
Sementara itu, Waralaba Mandiri dalam negeri yang terkemuka dibentuk oleh statusnya sebagai bank terbesar di Indonesia dan asosiasinya sebagai bank milik negara. Hal ini akan mendukung pangsa pasar terdepannya di pasar produk-produk utama dalam jangka panjang. Portofolio pinjaman Mandiri sebagian besar terdiri dari pinjaman korporasi besar dan komersial.
“Kami telah merevisi skor profil risiko Mandiri menjadi ‘bbb-‘, dari ‘bb+’, dengan prospek stabil, karena kami yakin standar penjaminan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan menghasilkan kualitas aset dan profitabilitas yang lebih baik terhadap rata-rata perusahaan sejenis dan industri selama dan pasca pandemi Covid-19. Pertumbuhan pinjaman mengikuti pertumbuhan industri dan kami memperkirakan hal ini akan terus berlanjut dalam jangka menengah.”
Fitch telah menaikkan skor kualitas aset Mandiri menjadi ‘bb+’, dari ‘bb’, dan merevisi prospeknya menjadi positif, dari stabil. Hal ini didasarkan pada metrik inti bank, dengan rasio kredit bermasalah yang lebih baik dibandingkan dengan sebagian besar bank sejenis di dalam negeri, dan pinjaman berisiko menurun mendekati tingkat sebelum pandemi. Pandangan positif mencerminkan fakta bahwa skor tersebut dapat ditingkatkan lebih lanjut sejalan dengan kenaikan skor OE.
Lebih lanjut, Fitch telah merevisi prospek pendapatan dan skor profitabilitas ‘bb+’ menjadi positif, dari stabil, untuk mencerminkan momentum peningkatan yang dapat berasal dari peningkatan penilaian OE. Fitch memperkirakan profitabilitas, sebagaimana tercermin dalam rasio laba operasional/aset tertimbang menurut risiko (ATMR), akan stabil dalam beberapa tahun ke depan. Penurunan suku bunga kebijakan dapat membatasi margin bunga bersih, namun hal ini bisa sebagian diimbangi dengan biaya kredit yang lebih rendah dan inisiatif penghematan biaya di tingkat anak perusahaan sehingga pertumbuhan biaya tetap terkendali.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News