Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings mempertahankan pandangan netral terhadap asuransi jiwa dan non-jiwa Korea Selatan pada tahun 2024 di tengah kondisi suku bunga yang tinggi, meskipun penerapan standar akuntansi baru IFRS17 dan IFRS9, serta penerapan standar akuntansi baru rezim solvabilitas, K-ICS.
“Kami memperkirakan perusahaan asuransi akan mencapai kinerja keuangan yang lebih kuat dalam waktu dekat, terutama didorong oleh peningkatan bertahap dalam hasil investasi dan fokus bisnis yang bernilai tambah lebih tinggi,” tulis Fitch dalam laporannya.
|Baca juga: Pendapatan Asuransi Jiwa di Korea Selatan Tumbuh Pesat
Meskipun demikian, terang Fitch, hal ini dapat diimbangi dengan tekanan inflasi yang lebih besar pada klaim dan biaya reasuransi yang lebih tinggi.
Menurut Fitch, kekuatan permodalan merupakan faktor kredit utama setelah peluncuran rezim permodalan baru, K-ICS, dan Fitch melihat perusahaan asuransi melakukan upaya untuk meningkatkan permodalan, membentuk kembali bauran bisnis dan strategi investasi.
“Kami yakin fokus pada produk bernilai tambah, seperti produk kesehatan, dapat menghasilkan Contractual Service Margin (CSM) yang lebih tinggi – penting bagi perusahaan asuransi karena akan menjadi komponen modal dan juga diakui sebagai keuntungan setelah layanan tersebut diberikan terpenuhi.”
Fitch memperkirakan perusahaan asuransi akan terus menekankan pentingnya manajemen aset dan liabilitas. Perusahaan asuransi akan terus memperpanjang durasi asetnya agar sesuai dengan durasi kewajibannya untuk mengamankan posisi modal yang lebih stabil dari pergerakan bunga.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News