Media Asuransi, GLOBAL – Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings memperkirakan perusahaan asuransi jiwa Jepang akan mempertahankan fundamental kredit yang kuat hingga tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2025 (FYE25).
Dikutip dari laman Insurance Business, Jumat, 7 Juni 2024, Fitch memprediksi kecukupan modal untuk perusahaan asuransi ini akan tetap stabil dan cukup untuk peringkat mereka, terutama karena peningkatan modal inti yang konsisten.
|Baca: Mengintip 5 Strategi Utama Oona Insurance di 2024
Fitch mengantisipasi perusahaan asuransi jiwa akan terus menangani risiko suku bunga sebagai persiapan untuk kerangka kerja peraturan baru yang akan diperkenalkan mulai FYE26. Pada akhir Maret 2024, rasio marjin solvabilitas wajib dilaporkan sebesar 934 persen, sedikit turun dari 955 persen pada tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Fitch memperkirakan, pelonggaran pembatasan terkait pandemi oleh pemerintah Jepang pada Mei 2023 berkontribusi pada profitabilitas secara keseluruhan pada 2025. Hal ini akan didukung oleh kinerja underwriting yang solid dan upaya memperkuat tenaga penjualan dan saluran keagenan guna memulihkan penjualan ke tingkat sebelum pandemi.
Pada 2024, laba inti gabungan dari sembilan perusahaan asuransi jiwa utama Jepang melonjak menjadi JPY2.080 miliar, menandai peningkatan 35 persen dari tahun ke tahun, terutama didorong oleh berkurangnya kerugian yang diasuransikan terkait pandemi.
Potensi risiko
Terlepas dari indikator-indikator positif ini, Fitch memperingatkan adanya potensi risiko dari pasar keuangan. Risiko-risiko ini termasuk mendatarnya imbal hasil obligasi yen, apresiasi yen terhadap dolar AS, melebarnya spread kredit luar negeri, atau potensi jatuhnya pasar ekuitas Jepang selama 2025.
Rilis peringkat kredit perusahaan asuransi jiwa Jepang terjadi setelah Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan sebuah survei komprehensif untuk mengumpulkan data mengenai pembayaran premi asuransi kesehatan dan pensiun yang dilakukan oleh penduduk asing.
Inisiatif ini bertujuan untuk memahami dampak warga negara asing saat ini dan di masa depan terhadap sistem jaminan sosial Jepang. Hal ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas guna mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan mengundang lebih banyak pekerja asing.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News