Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah merevisi outlook dari peringkat nasional jangka panjang milik PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi positif dari stabil dan mengafirmasi peringkatnya di ‘A-(idn)’.
Pada saat yang bersamaan, Fitch telah mengafirmasi peringkat dari program obligasi dan sukuk dari Aneka Gas beserta penerbitan-penerbitan obligasi dan sukuknya.
Melalui keterangan resminya, Fitch Ratings menjelaskan bahwa revisi dari outlook tersebut merefleksikan ekspektasi Fitch bahwa leverage Aneka Gas akan membaik menjadi di bawah 3.0x pada 2023, di bawah tingkat yang Fitch dapat mempertimbangkan aksi pemeringkatan positif.
Akuisisi aset-aset dari Samator akan mendukung percepatan pertumbuhan pendapatan, meningkatkan profitabilitas karena pembelian dari pihak-pihak eksternal berkurang, dan memperkuat posisinya dalam memimpin pasar. Fitch memperkirakan belanja modal Aneka Gas akan menjadi stabil setelah akuisisi signifikan Samator yang telah diselesaikan pada Maret-2021.
Peringkat nasional di kategori ‘A’ menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
|Baca juga: Aneka Gas Industri (AGII) Catatkan Obligasi dan Sukuk Rp482 Miliar
Fitch memperkirakan manajemen berkomitmen untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat dengan cara mengelola belanja modal dan bauran pembiayaan.
Selain itu, Fitch memperkirakan leverage untuk menurun secara bertahap karena bertumbuhnya pendapatan, meningkatnya marjin EBITDA dan belanja modal yang lebih rendah pada 2022-2023.
Fitch memperkirakan pendapatan Aneka Gas akan meningkat lebih dari 16% pada 2021 (semester I/2021: 26%) dan sekitar 5% setiap tahun pada 2022-2023. Pendapatan pada 2021 akan didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi karena pemulihan ekonomi dan akuisisi aset-aset milik Samator.
Akuisisi tersebut menambahkan sekitar 148 juta metrik ton per tahun pada kapasitas produksi gas udara, dan sekitar 17 juta metrik ton per tahun pada kapasitas produksi non-gas udara, yang meningkatkan kapasitasnya sekitar 23,5% dan 22,1%, secara berurutan.
Lebih lanjut, Fitch memperkirakan permintaan dari sektor kesehatan akan menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan pendapatan dalam jangka waktu menengah, bersamaan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mengamankan pasokan oksigen di rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan publik kecil lainnya. Aneka Gas memasok gas medis dan perlengkapan medis, dan menyediakan jasa instalasi pada lebih dari 60% rumah sakit di seluruh Indonesia.
Fitch memperkirakan bahwa margin EBITDA Aneka Gas akan melebar sampai sekitar 33% pada 2021 setelah mencatatkan penurunan pada 2020 mencapai 28% karena pandemi virus corona.
Pertumbuhan pada 2021 dan jangka menengah akan didukung oleh pertumbuhan volume penjualan, bauran produk yang stabil dan biaya yang umumnya stabil. Aset-aset yang baru saja diakuisisi akan menyediakan profitabilitas yang lebih baik karena membantu Aneka Gas untuk mempercepat pertumbuhan penjualan dan mengurangi pembelian gas dari pihak eksternal.
|Baca juga: Outlook Kapuas Prima Coal (ZINC) Direvisi Jadi Positif
Dari sisi belanja modal, Fitch memperkirakan belanja modal Aneka Gas mencapai titik puncaknya pada 2021 sekitar Rp1 triliun (2020: Rp297 miliar), disebabkan oleh akuisisi aset Samator sebesar Rp683 miliar.
Pertumbuhan belanja modal akan berlanjut tetapi menurun menjadi sekitar Rp300 miliar seterusnya dan menjadikan Aneka Gas mampu untuk membukukan FCF positif sekitar Rp80 miliar–Rp170 miliar dengan margin FCF 3%-5% dari tahun 2022 (2020: 2.1%). Namun, belanja modal yang lebih besar dari yang diperkirakan dapat menekan FCF Aneka Gas.
Dari sisi liabilitas, Fitch memperkirakan utang bersih/EBITDA Aneka Gas akan menjadi sekitar 4,0x pada 2021 (12-bulan terakhir sampai akhir Juni 2021: 4,0x) didukung oleh pertumbuhan volume penjualan, meningkatnya EBITDA dan menurunnya tekanan pada FCF, dan akan membaik menjadi sekitar 3,0x pada 2023.
Aneka Gas saat ini adalah pemimpin pasar dalam industri gas medis di Indonesia, dengan sekitar 80% pangsa pasar menurut perusahaan. Aneka Gas mengukuhkan kepemimpinan pasar pada 2021 di tengah bertumbuhnya permintaan atas oksigen medis untuk merawat pasien-pasien Covid-19. Perusahaan mengatakan permintaan oksigen medis meningkat lebih dari 4x pada Juli-Agustus 2021 karena meningkatnya penularan.
Fitch meyakini bahwa jaringan distribusi Aneka Gas yang kokoh dan logistik yang terintegrasi terus menolong perusahaan dalam mengamankan posisinya dalam pasar gas industri Indonesia yang bertumbuh. Perusahaan merupakan manufaktur gas industri terbesar di Indonesia, memiliki sekitar sepertiga dari total konsumsi gas industri.
Performa bisnisnya yang kuat sebagai pemimpin pasar dan juga akuisisi Samator akan meningkatkan pangsa pasar gas industri perusahaan (seperti silinder dan bulk gas) menjadi 45% pada 2021 (2019: 38%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News