Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Ivo Mas Tunggal (IMT) dan PT Sawit Mas Sejahtera (SMS) ke ‘A+(idn)’ dari ‘A(idn)’. Outlook adalah Stabil.
Peringkat IMT & SMS sejalan dengan profil kredit konsolidasi dari perusahaan induknya, Golden Agri-Resources Ltd. (GAR) di bawah Parent and Subsidiary Linkage Rating Criteria Fitch.
Dikutip dari keterangan resminya, Jumat 17 Maret 2023, Fitch menjelaskan kenaikan tersebut mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa leverage GAR dalam tiga tahun ke depan akan tetap sesuai dengan peringkat ‘A+(idn)’.
|Baca juga: Kelapa Sawit Masa Depan Perekonomian Indonesia
“Kami memperkirakan bahwa EBITDA net leverage konsolidasi GAR akan tetap di bawah 4,0x setelah mengasumsikan harga acuan minyak sawit mentah (CPO) yang lebih rendah sebesar USD850/ton (t) pada tahun 2023 dan USD600/t dari 2024 dan setelahnya (2021: USD1.165/t). EBITDA interest coverage GAR juga akan dipertahankan di atas 3,5x. Kami percaya leverage akan tetap terkendali, didukung oleh pertumbuhan EBITDA dan kas yang dihasilkan secara internal.”
Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Fitch memperkirakan EBITDA net leverage GAR akan meningkat secara bertahap mulai tahun 2023, mencapai puncaknya sekitar 3,9x pada tahun 2024. Hal ini karena Fitch telah mengasumsikan harga CPO yang lebih rendah, sehingga EBITDA menjadi lebih rendah.
Leverage GAR membaik menjadi sekitar 1,3x pada tahun 2022 berdasarkan perhitungan kami, dari 2,9x pada tahun 2021, seiring EBITDA yang bertumbuh menjadi USD1,85 miliar (2021: USD1,1 miliar). Total utang setelah penyesuaian juga lebih rendah sebanyak kurang lebih USD200 juta, yang semakin mendukung leverage.
Fitch menghitung leverage GAR dengan memperhitungkan uang muka jangka panjang yang diterima untuk pembelian minyak sawit dan jaminan perusahaan yang diberikan kepada entitas asosiasi dan joint ventures. Fitch juga memperhitungkan trust receipts, yang dibukukan sebagai utang usaha di neraca, sebagai utang perusahaan.
“Kami tidak melakukan penyesuaian terhadap readily marketable inventories karena kelebihan volume yang terbatas yang bisa tersedia hanya untuk aktivitas trading. Volume penjualan CPO, produk penyulingan dan biodiesel GAR kurang lebih sama dengan output dari pabrik dan kilang CPO GAR di 2022.”
|Baca juga: Moody’s Afirmasi Peringkat Sawit Sumbermas Caa1, Outlook Direvisi Jadi Stabil
Penilaian Fitch atas profil kredit IMT & SMS diselaraskan dengan profil konsolidasi GAR, karena insentif legal dan operasional perusahaan induk yang tinggi dan insentif strategis yang medium untuk mendukung anak-anak perusahaannya. GAR secara konsolidasi memiliki profil kredit yang lebih baik dari IMT dan SMS. Hal ini didukung oleh skala operasional GAR yang lebih besar, integrasi vertikal dan diversifikasi geografis. IMT dan SMS memiliki fasilitas kredit sendiri, yang sebagian di antaranya mendapat manfaat dari jaminan perusahaan dari GAR dan memiliki klausa cross-default dengan GAR.
Avoidance cost dari kegiatan operasional anak perusahaannya juga substansial karena skala besar dari kedua anak perusahaan dan jangka waktu tahunan yang dibutuhkan untuk memproduksi CPO. IMT dan SMS berkontribusi sekitar 40% dari output CPO grup. Kedua anak perusahaan ini masing-masing berkontribusi 15%-30% dari EBITDA konsolidasi, sebelum eliminasi. “Kami percaya IMT dan SMS akan mendapatkan manfaat dari potensi pengembangan yang GAR lakukan dalam kegiatan hulunya.”
Fitch memperkirakan GAR akan melanjutkan investasinya di berbagai aset dalam tiga tahun ke depan, yang kami perkirakan akan mencapai USD100 juta-USD150 juta per tahun. Perusahaan mencatatkan arus kas keluar untuk investasi sebesar USD502 juta di tahun 2022, yang dua pertiganya adalah untuk deposito berjangka. Sisanya adalah untuk investasi dalam aset teknologi, dengan fokus pada pertanian, pangan dan biotek, perkebunan dan logistik. Perusahaan mencanangkan untuk membantu grup mencapai produktivitas yang lebih tinggi dalam operasional inti pada budidaya kelapa sawit melalui solusi berteknologi tinggi.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News