1
1

Fluktuasi Kondisi Pasar Modal Diperkirakan Bakal Berlanjut

Bursa Saham Indonesia | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menilai kondisi pasar yang masih fluktuatif diperkirakan akan terus berlanjut sejalan dengan pelemahan ekonomi global. 

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta menerangkan bahwa kebijakan BI dalam mempertahankan suku bunga pada hasil pertemuan Bank Indonesia (BI) di level 3,5%, membuat kinerja IHSG kembali rebound ke level 6.886,96 atau menguat 3,53% selama sepekan terakhir. 

Kebijakan BI mempertahankan suku bunga di 3,5% karena berbagai faktor, salah satunya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan pertimbangan kondisi inflasi Indonesia yang masih cenderung rendah dan terjaga di tengah tekanan inflasi tinggi di berbagai negara. 

|Baca juga: Anggota G20 Review Tata Kelola Perusahaan dan Pasar Modal

“BI menilai inflasi inti Indonesia masih terjaga ditengah risiko resesi global. Inflasi inti Indonesia pada Juni 2022 masih tercatat di level 2,63% (yoy), meski inflasi umum mencapai 4,35% (yoy).” 

Sedangkan bagi pasar obligasi, keputusan BI sebenarnya membuat investor terus-menerus mengurangi porsi portofolio SBN di Indonesia. Mayoritas investor melepas SBN ditandai dengan naiknya yield di hampir seluruh tenor. 

Selain itu, keputusan BI juga membuat rupiah melemah menyentuh level Rp15.017 per dollar AS pada 22 Juli 2022, karena spread suku bunga BI dengan The Fed akan semakin menyempit. Sedangkan dari faktor eksternal, kekhawatiran pelaku pasar terus meningkat terutama rencana kenaikan tingkat suku bunga The Fed, risiko stagflasi dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 

Merespons peningkatan inflasi yang tinggi, The Fed terus melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunga 75 bps pekan ini. Kebijakan ini juga telah diikuti beberapa negara. Hal ini akan menyebabkan aktivitas ekonomi negara lebih lambat dan lesu yang dapat menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Bahkan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3,5% menjadi 2,9%. 

|Baca juga: Aksi Korporasi Penggalangan Dana di Pasar Modal Kian Marak

“Kami melihat kondisi pasar yang fluktuatif akan terus berlanjut sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Meskipun perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan terus berlanjut, dampak ekonomi global tetap perlu diwaspadai,” jelasnya.

Lalu, bagaimana dengan potensi investasi di pasar modal? Infovesta melihat kinerja reksa dana saham maupun reksa dana pendapatan tetap masih dalam tren bearish sejalan dengan pelemahan ekonomi global. 

“Sehingga kami menyarankan investor sebaiknya tetap berhati-hati dan menunggu timing yang tepat (wait & see) dalam berinvestasi. Investor sebaiknya tetap waspada terutama terhadap isu kebijakan kenaikan suku bunga The Fed minggu ini,” tambahnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 26 Juli 2022
Next Post Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Masih Rentan

Member Login

or