Media Asuransi, JAKARTA – AM Best telah mengafirmasi Financial Strength Rating (FSR) sebesar A- (Sangat Baik) dan Peringkat Kredit Penerbit Jangka Panjang “a-” (Sangat Baik) kepada PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) (Indonesia). Prospek dari Peringkat Kredit (peringkat) ini adalah stabil.
Pada saat yang sama, AM Best telah menetapkan Indonesia National Scale Rating (NSR) aaa.ID (Exceptional) kepada Asuransi Astra dengan prospek stabil.
“Peringkat tersebut mencerminkan kekuatan neraca Asuransi Astra yang dinilai sangat kuat oleh AM Best, serta kinerja operasional yang kuat, profil bisnis yang netral, dan manajemen risiko perusahaan (ERM) yang tepat,” tulis AM Best dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 18 Maret 2024.
|Baca juga: Asuransi Astra Bersama YDBA Gelar Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan
Peringkat tersebut juga memperhitungkan dampak netral dari induk perusahaan Asuransi Astra, Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda).
AM Best menilai kekuatan neraca Asuransi Astra didukung oleh kapitalisasi yang disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted capitalisation), yang berada pada level terkuat pada 31 Desember 2022, diukur dengan Capital Adequacy Ratio (BCAR) Terbaik, dan diperkirakan akan dipertahankan pada level tersebut secara prospektif. Kecukupan modal perusahaan didukung oleh perolehan modal internal dan rendahnya leverage underwriting bersih.
AM Best memandang portofolio investasi Asuransi Astra memiliki risiko yang moderat, terutama terdiri dari obligasi yang dimiliki secara langsung dan melalui reksa dana, dengan lebih dari separuhnya merupakan dana obligasi dengan peringkat domestik. Faktor yang mengimbangi kekuatan neraca adalah meningkatnya risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk) yang disebabkan oleh eksposur perusahaan terhadap perusahaan reasuransi domestik yang tidak diperingkat pada skala FSR internasional.
AM Best juga menilai kinerja operasional Asuransi Astra kuat, ditunjukkan oleh rasio gabungan rata-rata lima tahun sebesar 88,1% dan rasio laba atas ekuitas sebesar 17,6% (2019-2023). Bisnis yang menguntungkan dari grup induknya, PT Astra International Tbk (grup Astra), menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja operasional Asuransi Astra yang kuat. Laba bersih pada tahun 2023 mencapai Rp1,4 triliun (US$109 juta), dibandingkan dengan Rp1,2 triliun pada tahun 2022.
|Baca juga: Astra Telah Selesaikan Akuisisi OLX Classifieds
Kinerja penjaminan emisi perusahaan tetap kuat pada tahun 2022 dan 2023, karena dampak negatif normalisasi klaim terhadap rasio kerugian diimbangi oleh peningkatan biaya perbandingan. Hasil investasi tetap menjadi kontributor yang stabil terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
AM Best menilai profil bisnis Asuransi Astra netral. Asuransi Astra adalah organisasi asuransi besar di Indonesia yang menduduki peringkat ketiga pasar asuransi umum Tanah Air berdasarkan pangsa pasar tahun 2022. Portofolio perusahaan terdiversifikasi berdasarkan lini bisnis dengan lini bisnis utama adalah asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri dan kesehatan, serta kebakaran; tetapi, terdapat konsentrasi geografis di Indonesia.
“Perusahaan memiliki konsentrasi saluran distribusi yang moderat ke perusahaan penyewaan keuangan, terutama dalam bidang asuransi kendaraan bermotor. Asuransi Astra diuntungkan dengan menjadi anak perusahaan grup Astra, memiliki akses istimewa terhadap bisnis darinya, khususnya di bidang bisnis otomotif.”
Selain itu, AM Best memandang kerangka ERM perusahaan sudah tepat mengingat ukuran dan kompleksitas operasi perusahaan saat ini.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News