1
1

Gallagher Re: Sebagian Besar Rasio Gabungan Reasuransi Membaik di 2022

Gellagher Re. | Foto: ajg.com

Media Asurasni, GLOBAL – Broker reasuransi, Gallagher Re melaporkan bahwa rasio gabungan di bawah 100% dilaporkan oleh 80% reasuradur di tahun 2022, dengan sebagian besar perusahaan membaik dibandingkan tahun sebelumnya karena rasio kerugian dan biaya yang lebih rendah.

“Pertumbuhan premi pada tahun 2022 tetap solid di angka 12,3%, meskipun sedikit menurun dari 16,6% pada tahun sebelumnya,” demikian dikutip dari laman Reinsurance News, Senin, 10 April 2023.

Sekitar 60% perusahaan reasuransi melaporkan pertumbuhan premi dua digit, dengan kenaikan paling signifikan karena ekspansi yang ditargetkan seiring dengan menguatnya pasar reasuransi.

Analis Gallagher Re menjelaskan bahwa reposisi portofolio, termasuk mengurangi eksposur ke bisnis bencana properti, berkontribusi pada pertumbuhan moderat untuk beberapa perusahaan. Rasio gabungan rata-rata yang dilaporkan tetap kuat di 97,8%, naik tipis dari 97,6% pada tahun fiskal 2021.

|Baca juga: Gallagher Re: Setiap Orang Membayar Lebih pada Perpanjangan Reasuransi 1 April

Gallagher Re juga memaparkan bahwa kombinasi peningkatan 2 poin persentase yang didorong oleh inflasi dalam rasio kerugian akibat kecelakaan bencana alam menjadi 61,9%, penurunan pertama sejak tahun fiskal 2018, dan 0,8 poin persentase lebih sedikit dukungan dari pelepasan cadangan.

“Lebih dari sekadar mengimbangi manfaat gabungan dari penurunan 1,5 poin persentase dampak dari bencana alam dan kerugian Covid-19, serta penurunan satu poin persentase dalam rasio beban,” tulis Gallagher Re.

Para analis mengaitkan berkurangnya dukungan dari perkembangan tahun sebelumnya dengan kombinasi pelepasan cadangan yang lebih rendah dalam hal moneter dan pertumbuhan premi yang kuat.

Pendorong utama dari yang pertama adalah penguatan cadangan oleh SCOR dan Swiss Re. Perusahaan-perusahaan lain memoderasi rilis cadangan mereka, sebagian karena latar belakang ekonomi makro yang terus menantang.

Gallagher Re melanjutkan, setelah kenaikan berturut-turut sejak tahun fiskal 2018, beban bencana alam yang dinormalisasi turun menjadi 8,2 poin persentase dari 10,1 poin persentase pada tahun fiskal 2021 karena tahun fiskal 2017 (yang sangat dipengaruhi oleh badai Harvey-Irma-Maria) tidak lagi menjadi bagian dari perhitungan tersebut yang didasarkan pada rata-rata bergerak lima tahun dari bencana alam aktual dan kerugian Covid-19.

“Dampak kerugian bencana alam aktual sebesar 8,8 poin persentase melebihi beban yang dinormalisasi sebesar 8,2 poin persentase,” jelasnya.

Meskipun terjadi penurunan rasio gabungan tahun kecelakaan akibat kecelakaan bencana alam menjadi 90,6%, rasio gabungan yang mendasari pada tahun 2022 berkurang menjadi 98,8%, dibandingkan dengan 99,7% pada tahun 2021, karena pengurangan beban bencana alam yang dinormalisasi. 

 
Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cadangan Devisa Maret 2023 Meningkat
Next Post Kinerja Indeks Sektor Barang Konsumen Primer/Non Mengalami Koreksi

Member Login

or