Gempa Bumi di Taiwan Picu Klaim Asuransi hingga US$23,5 juta

Media Asuransi, GLOBAL – Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter di Kabupaten Hualien, Taiwan, menimbulkan 472 klaim dengan total kerugian sebesar US$23,5 juta (TW$762 juta). Kerugian perumahan akan ditanggung Taiwan Residential Earthquake Insurance Fund (TREIF), sementara risiko komersial ditanggung oleh perusahaan asuransi swasta.

Mengutip Insurance Asia, Kamis, 18 April 2024, laporan Guy Carpenter menyebutkan, sektor pariwisata di Kabupaten Hualien, yang sangat penting bagi perekonomiannya, diproyeksikan membutuhkan waktu dua bulan untuk pulih akibat gempa bumi baru-baru ini, dengan perkiraan kerugian sebesar US$160 juta (TW$5,3 miliar) pada April saja.

Meskipun pabrik-pabrik manufaktur berteknologi tinggi sebagian besar tidak terpengaruh, namun beberapa pabrik menghentikan produksinya untuk sementara waktu guna melakukan penilaian peralatan. Evaluasi kerugian properti dan gangguan bisnis sedang berlangsung.

|Baca juga: Pembukaan Perdagangan: IHSG Menghijau, Kurs Rupiah Keok!

Industri batu yang terkenal di Kabupaten Hualien mengalami kerugian sekitar TW$1 miliar, dengan efek yang masih ada dari gempa bumi 2018. Perusahaan Tembakau dan Minuman Keras Taiwan mengalami kerugian sebesar 430.000 dolar Taiwan (TW$14 juta), melebihi kerugian akibat gempa bumi 2018.

Kerugian pertanian mencapai US$2,5 juta (TW$80,96 juta), terutama di Kabupaten Hualien, yang berdampak pada fasilitas pertanian dan perikanan. Guy Carpenter menekankan bahwa tidak semua kerugian ditanggung oleh asuransi gempa bumi.

Sementara program reasuransi bencana di Taiwan tetap stabil, tingkat dampak gempa bumi terhadap industri asuransi, terutama di sektor teknologi tinggi, masih belum dapat ditentukan, karena penilaian biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan.

Hingga 10 April, gempa bumi baru-baru ini di Taiwan telah mengakibatkan 15 korban jiwa, semuanya di Kabupaten Hualien, dengan hanya satu korban jiwa akibat bangunan yang runtuh. Terdapat 1.155 korban luka-luka yang dilaporkan, dengan jumlah yang signifikan di Kabupaten Hualien, Taipei, New Taipei, dan Taoyuan.

Editor: Angga Bratadharma