1
1

Genjot Market Share, AASI Dorong Kerja Sama dengan Broker Asuransi

  Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) kembali menegaskan akan menggenjot market share industri asuransi syariah di tahun 2018 ini dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mendorong perusahaan asuransi syariah menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan pialang asuransi untuk menggaet pasar asuransi syariah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua AASI Ahmad Sya’roni di sela acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) AASI pada tanggal 22 Maret 2018 di Jakarta.

    Roni menilai bahwa kontribusi pialang asuransi terhadap bisnis asuransi secara umum cukup besar. Namun selama ini peranan broker ini belum banyak menyentuh industri perasuransian syariah. “Untuk itu sudah seharusnya para pelaku asuransi syariah lebih bersinergi lagi dengan perusahaan-perusahaan pialang asuransi untuk meningkatkan market share di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.

   Selain itu, dijelaskannya bahwa AASI juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait potensi dan nilai-nilai yang terkadung dalam asuransi syariah ini. Untuk melaksanakan program ini, Roni berharap adanya kerjasama yang lebih kuat lagi antarlembaga pendukung, seperti Islamic Insurance Society (IIS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan lembaga-lembaga lainnya.

    Mengenai kinerja industri, Roni mengatakan bahwa menutup tahun 2017 kinerja industri asuransi syariah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. AASI mencatatkan total kontribusi yang diraih sebesar Rp14 triliun, mengalami pertumbuhan 13,85 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dari sisi aset, tercatat meningkat sebesar 21,9 persen menjadi sebesar Rp40,52 triliun. Untuk market share industri asuransi syariah dibandingkan total premi industri asuransi, sebesar 5,04 persen. Sedangkan market share asetnya sebesar 5,79 persen. Dari aspek workforce, hingga saat ini terdapat lebih dari 200 ribu tenaga pemasar yang sudah memiliki sertifikasi asuransi jiwa syariah, dan 500 agen asuransi umum syariah.

    Roni menambahkan bahwa selama ini AASI telah melakukan program literasi dan edukansi asuransi syariah kepada berbagai lapisan, mulai dari akademisi, masyarakat umum, praktisi, dan media massa. Program ini dinilai sangat penting, mengingat indeks literasi asuransi syariah yang masih sangat rendah, yaitu di kirsaran 2,51 persen. Artinya, lanjut Roni, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 25 orang saja yang mengeri dan memahami asuransi syariah. “Ini menjadi tantangan tersendiri mengingat populasi muslim di Indonesia sangat besar. Ke depan, AASI akan semakin meningkatkan peran terkait literasi dan inklusi syariah untuk bekerja sama intens dengan pihak regulator, ulama, akademisi, peneliti, dan tokoh masyarakat,” tandasnya. Fir

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK: AJB Bumiputera 1912 Kembali Beroperasi Normal
Next Post Asuransi Mikro Astra Life Catatkan Pertumbuhan Gemilang

Member Login

or