PT Global Insurance Brokers bekerjasama dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali, menyelenggarakan workshop Asuransi Jiwa Kredit (AJK) berbasis IT serta Asuransi Director & Officer Liability (D&O). Acara workshop AJK dan D&O ini digelar di Denpasar, Bali, 6 Oktober 2017, dan terselenggara berkat dukungan PT Asuransi Mega Pratama, dengan dihadiri sekitar 150 peserta, direksi dan komisaris, anggota Perbarindo. Menurut Presiden Direktur PT Global insurance Brokers Dicky Wens, kegiatan workshop ini diadakan untuk memberikan pengetahuan terkait asuransi jiwa kredit berbasis aplikasi IT dan asuransi D&O di era digital, guna memudahkan peserta dapat mengelola perusahaan sesuai prinsip GCG (good coroporate governance).
“Sebagai perusahaan pialang asuransi, kami dituntut agar selalu mempunyai kreativitas dalam melakukan sebuah terobosan penetrasi pasar yang dilakukan secara terus-menerus,” kata Dicky dalam keterangan tertulis kepada redaksi. Ditambahkan, hal itu dilakukan dengan melihat peluang bisnis portofolio yang masih terbuka, di tengah situasi ekonomi saat ini masih dalam kondisi yang belum menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Menurutnya, edukasi pengetahuan terkait AJK berbasis aplikasi IT dan asuransi D&O diperlukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terkait pembiayaan mikro, yang tentunya berbanding lurus dengan kebutuhan asuransi jiwa kredit. “Dapat di bayangkan berapa juta orang yang melakukan transaksi dengan kolektifitas permasalahannya, sementara perusahaan pembiayaan memberikan layanannya secara konservatif. Melalui sistem aplikasi berbasis IT memudahkan masyarakat dan stakeholder mendapatkan berbagai layanan, informasi, laporan, dan hal lain dengan kecepatan yang terorganisir,” jelas Dicky.
Ditambahkan, sebagai pialang asuransi pihaknya merasa harus dapat memberikan saran juga edukasi pengetahuan kepada pelanggan dan calon pelanggannya agar memahami lebih konkret. Dia menjelaskan, dalam penyampaian Asuransi D&O di hadapan pemangku jabatan penting yaitu direktur dan komisaris di sebuah perusahaan Bank Perkreditan Rakyat, pihaknya mengingatkan bahwa adanya lingkungan bisnis yang semakin sadar hukum di Indonesia, mereka dikenakan tugas dan tanggung jawab yang lebih berat dan menghadapi risiko menjadi target tindakan hukum sebagai akibat dari keputusan manajemen yang mereka ambil. “Meningkatnya pengawasan dan peraturan yang diterapkan pemerintah maupun industri semakin ketat, biaya pengacara,biaya perkara pastinya semakin mahal. Secara umum asuransi ini memberikan jaminan atas kerugian yang timbul dari klaim tuntutan hukum terhadap direksi dan pejabat perusahaan yang dianggap melakukan tidakan keliru,” tuturnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Asuransi
1 
1 
