Media Asuransi, JAKARTA – Analis di Goldman Sachs telah memperingatkan bahwa situasi pasar, hardening market pada reasuransi menyebabkan lebih banyak volatilitas di pasar primer, karena regulator terpaksa mempertahankan lebih banyak risiko di neraca mereka.
Namun, pada saat yang sama, analis mengamati bahwa kenaikan harga reasuransi belum menghasilkan pendapatan dan pertumbuhan top line reasuransi. Menurut analis Goldman Sachs, mengikuti pembaruan terbaru dari SCOR dan Hannover Re, yang menunjukkan bahwa pasar reasuransi dapat mengalami kondisi penetapan harga yang paling sulit selama lebih dari satu dekade.
|Baca juga: Gempa Turki Bakal Perpanjang Hardening Market Global
“Kami pikir ini memiliki implikasi penting untuk sektor ini termasuk membatasi peningkatan perkiraan pendapatan jangka pendek untuk reasuransi, sementara meningkatkan volatilitas hasil asuransi utama,” kata Analis Goldman Sachs, dikutip pada reinsurancenews, Selasa, 14 Februari 2023.
Sementara kondisi jelas menguntungkan bagi reasuransi, SCOR memilih untuk menurunkan premi sebesar 12% dan Hannover Re sebesar 0,7%, bahkan ketika permintaan kapasitas tinggi.
“Jelas dari pembaruan pembaruan awal 1 Januari (1/1) dari Scor dan Hannover bahwa meskipun pasar sekuat, atau bahkan lebih kuat dari yang kami bayangkan, hal ini tidak serta merta menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi seperti pasar (dan perkiraan GS) akan diharapkan,” kata analis Goldman Sachs.
Selanjutnya ditambahkan, meskipun menurut Goldman Sachs pembaruan saat ini pada akhirnya akan sangat menguntungkan, perlu waktu untuk diakui dalam P&L. Pendapatan mendorong peningkatan EPS secara langsung, sementara peningkatan marjin biasanya membutuhkan waktu.
Di tahun ini, analis memperkirakan Hannover Re dan Munich Re akan menumbuhkan premi bruto masing-masing sebesar 10% pada tahun 2023 (versus 15% sebelumnya), dengan Swiss Re tumbuh 3% (versus 8%) dan SCOR datar untuk tahun (versus 5%).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News