Media Asuransi, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperpanjang masa book building penawaran saham perdana perseroan. Dari prospektus teranyar dalam situs e-ipo, calon emiten itu memperpanjang masa book building hingga Kamis, 24 Maret 2022.
Semula, masa book building ditargetkan selesai pada Senin 21 Maret 2022. Hal itu membuat perkiraan masa penawaran umum atau IPO mundur menjadi 1 April sampai dengan 5 April 2022. Begitu juga dengan perkiraan tanggal pencatatan molor menjadi 7 April 2022.
Baca juga: Platform Crowdfunding Udana.id Kantongi Izin Usaha dari OJK
Berikut ini adalah jadwal sementara pada prospektus awal sebelum terjadi perubahan
– Masa Penawaran Awal : 15 – 21 Maret 2022
– Perkiraan Tanggal Efektif : 25 Maret 2022
– Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 29 – 31 Maret 2022
– Perkiraan Tanggal Penjatahan : 31 Maret 2022
– Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 1 April 2022
– Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 4 April 2022
Sementara itu, ini adalah jadwal sementara ketika terjadi perubahan
– Masa Penawaran Awal : 15 – 24 Maret 2022
– Perkiraan Tanggal Efektif : 30 Maret 2022
– Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 1 – 5 April 2022
– Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 April 2022
– Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2022
– Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 7 April 2022
Dalam masa penawaran umum saham, perseroan mengincar dana Rp17,9 triliun. Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo, mengatakan bahwa dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja dan user engagement perseroan.
“Tetapi di atas itu, penggunaan dana juga untuk membangun infrastruktur dan resources yang tepat,” ujar Andre dalam paparan publik GOTO, Selasa, 15 Maret 2022.
Baca juga: OJK Cabut Sanksi PKU Anugrah Medal Broker
Menurutnya, dengan rencana bisnis ke depan, banyak resources yang harus diinvestasikan pihaknya. Dana hasil penawaran umum ini juga akan diinvestasikan di tiga anak perusahaan, yang masing-masing memiliki bisnis yang spesifik.
Berdasarkan prospektus perseroan, dana hasil IPO akan digunakan GOTO untuk melakukan akuisisi pelanggan, penjualan dan pemasaran, serta pengembangan produk, seperti penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan inovasi produk/teknologi baru.
Rinciannya, sekitar 30% akan digunakan oleh emiten, lalu sekitar 30% akan dialokasikan kepada Tokopedia, dan sekitar 25% PT Dompet Anak Bangsa atau GoPay. Kemudian sekitar 5% akan dialokasikan ke PT Multifinance Anak Bangsa yang merupakan bagian dari GoFinance, sekitar 5% untuk Velox Digital Singapore Ltd (VDIGI SG Ltd.) atau Gojek Singapura, dan sekitar 5% untuk Go Viet Ltd atau Gojek Vietnam.
Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap. Di sisi lain, Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani, mengatakan bahwa tingginya antusiasme tersebutmembuat perusahaan memutuskan untuk memperpanjang periode waktu penawaran awal saham atau book building selama tiga hari hingga hari Kamis, 24 Maret 2022.
“Hal ini agar semakin banyak konsumen dan pedagang di platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial yang dapat mengikuti Program Saham Gotong Royong ini,” kata Diani dalam keterangan resminya, Senin, 21 Maret 2022.
Menurutnya, proses penawaran awal, yang semula dijadwalkan berlangsung pada 15-21 Maret 2022, telah berhasil menarik respons positif calon investor. Tingginya antusiasme ini didorong oleh terbukanya kemudahan akses berpartisipasi dalam penawaran awal melalui skema alokasi pasti (fixed allotment) untuk para konsumen dan pedagang dalam platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial melalui Program Saham Gotong Royong.
Dia melanjutkan, dalam empat hari pertama periode book building, pihaknya melihat antusiasme tinggi dari para konsumen dan pedagang yang mendapatkan alokasi pasti melalui Program Saham Gotong Royong. Perpanjangan waktu ini diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih panjang bagi konsumen dan pedagang terpilih, mengingat Program Saham Gotong Royong ini merupakan yang pertama kali di pasar modal Indonesia. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News