Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi faktor penekan harga emas. Apalagi kalau data-data ekonomi AS dirilis lebih bagus dari proyeksi pasar yang mendorong penguatan dolar AS.
|Baca juga: Harga Emas Masih Berpotensi Tertekan ke Arah US$1.620
“Harga emas akan tambah tertekan dengan penguatan dolar AS,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 4 November 2022.
Dia menjelaskan malam ini pasar menunggu data penting yaitu data tenaga kerja AS karena data yang lebih bagus dari proyeksi bisa mendorong penguatan dolar AS lagi dan sebaliknya.
Menurut Ariston, volatilitas harga emas akan meningkat di seputaran waktu rilis data tersebut.
“Potensi pelemahan ke arah US$1.600 per troy ons, dengan resisten di US$1.650 per troy ons,” pungkas Ariston.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News