Media Asuransi, JAKARTA – Harga emas mengalami pelemahan pada sesi perdagangan Kamis, 18 September 2025, setelah menyentuh rekor tertinggi pada perdagangan Rabu kemarin. Sikap pejabat Federal Reserve (The Fed) yang cenderung hawkish untuk kebijakan ke depan membuat trader melepas aset safe haven seiring menguatnya mata uang greenback.
|Baca juga: Emas Pecah Rekor Lagi Ditutup di Bawah US$3.600
Emas spot melemah 0,15 persen atau 5,35 poin menjadi US$3.654,48 per troy ons pada pukul 15.22 WIB setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.707,40 per troy ons pada sesi Rabu.
Para analis emas berjangka menilai mayoritas pejabat The Fed cenderung hawkish karena tidak secara eksplisit mendukung penurunan suku bunga lanjutan.
|Baca juga: Harga Emas Sedikit Terkoreksi Usai Pecah Rekor
Akibatnya, Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,4 persen, sehingga membuat harga safe haven emas yang dihargai dengan mata uang dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan logam mulia.
Dalam pernyataannya, Chairman Fed Jerome Powell menyebut pemangkasan suku bunga sebagai langkah manajemen risiko menyusul melemahnya pasar tenaga kerja. Dia juga menegaskan bahwa keputusan kebijakan selanjutnya akan ditentukan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, tanpa komitmen jangka panjang.
Hawkish merupakan sikap kebijakan keuangan bank sentral yang cenderung memilih menaikkan bunga acuan, Sementara lawannya adalah sikap dovish adalah kecenderungan menurunkan bunga acuan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News