1
1

Harga Emas Naik di Tengah Negosiasi AS dan Mitra Dagang

Investasi Emas. | Foto: Treasury

Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas mengalami kenaikan pada perdagangan awal pekan, Senin, 21 Juli 2025 dengan investor mengamati perkembangan lebih lanjut mengenai perundingan perdagangan Amerika dengan mitra dagangnya dan keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pekan ini.

|Baca juga: Emas Melemah Usai Ancaman Tarif Trump ke BRICS

Emas spot naik 0,17 persen atau 5,7 poin menjadi US$3.355,85 per troy ons pada pukul 11.50 WIB, demikian dikutip dari Tradingview, Senin (21/7).

Investor mencermati perkembangan negosiasi perdagangan menjelang tenggat waktu Presiden Donald Trump pada 1 Agustus, ketika Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick tetap optimistis akan tercapainya kesepakatan dengan Uni Eropa.

Di sisi lain, negosiasi AS dan Jepang akan sedikit terganggu dengan perubahan pemerintah Jepang. Koalisi yang berkuasa di bawah Perdana Menteri Shigeru Ishiba kehilangan kendali atas majelis tinggi karena kalah suara di pemilihan umum Minggu kemarin. Perubahan perdana menteri akan mengubah sikap negosiasi dari Jepang jelang tenggat wajtu 1 Agustus mendatang.

Pada pertemuan dewan gubernur European Central Bank (ECB) minggu ini, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap di posisi 2,0 persen setelah serangkaian pemangkasan suku bunga.

Sementara sikap Federal Reserve terhadap bunga acuan akan terlihat pekan depan. Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengatakan dia masih yakin bank sentral AS harus memotong suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu depan.

Pekan lalu harga logam mulia ditutup naik 0,4 persen di US$ 3.358,30 per troy ons seiring indeks dolar AS turun 0,3 persen, yang membuat aset safe haven ini lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Analis logam mulia dari Standard Chartered Bank, Suki Cooper, mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap pertumbuhan utang AS dan perkembangan kebijakan tarif global akan terus menjaga permintaan terhadap emas.

Editor: Irdiya Setiawan

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Asuransi Tanggung Gugat di Asia Pasifik Diramal Tumbuh 8%, Apa Pemicunya?
Next Post Indef: Indonesia Harus Siapkan Berbagai Strategi Hadapi Tarif AS

Member Login

or