Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Analis BMO Capital Markets menunjukkan seorang eksekutif terkemuka di bidang brokering reasuransi dari Howden Tiger menyampaikan pendapat bahwa kekuatan penetapan harga reasuransi bencana properti akan turun 5-10 persen saat pembaharuan kontrak pertengahan tahun.
BMO menyatakan eksekutif yang sama memprediksi pertumbuhan organik/demand akan tumbuh dalam angka dua digit lebih rendah pada pertengahan tahun. Hal itu akibat kombinasi inflasi biaya penggantian properti yang mendasar, pertumbuhan populasi, dan sebagainya.
|Baca: Moody’s: Permintaan Reasuransi Menguat di 2024, tapi Harga Memuncak
“Berdasarkan informasi terbaru, broker tersebut juga menyebutkan bahwa beberapa perusahaan reasuransi belakangan ini tampaknya bersedia menerima risiko yang lebih rendah di dalam struktur risiko yaitu mendekati risiko, setelah bertahun-tahun menjauh dari risiko,” kata BMO, dikutip dari laman Reinsurance News, Rabu, 6 Maret 2024.
“Yang menurut kami masuk akal mengingat tingkat pengembalian ekuitas pada risiko bencana properti telah tergolong memadai. Artinya jauh di atas 20 persen dalam basis pemodelan,” tambah, BMO.
Pendapat analis BMO
Komentar dari eksekutif Howden Tiger tersebut diberikan dalam konferensi Asosiasi Analis Asuransi dan Keuangan (AIFA) pada 4 Maret. Menyikapi komentar acara AIFA, analis BMO mengatakan, jika prediksi ini terbukti benar, seharusnya tidak mengejutkan investor pada umumnya.
Apalagi para investor diperkirakan telah menyadari bahwa kekuatan penetapan harga bencana properti sudah mendekati puncaknya dengan asumsi aktivitas kehilangan akibat cuaca yang normal.
“Meskipun demikian, kami menilai bahwa penurunan harga sebesar 10 persen pada ujung rentang tersebut dapat memberikan tekanan tambahan pada laba per saham dalam beberapa segmen reasuransi di dalam saham reasuransi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News