1
1

Harganya Meroket, MDKA Gaspol Akuisisi Perusahaan Nikel

Proses pengolahan biji nikel. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Melalui anak usahanya, Batutua Tambang Abadi (BTA) yang berfokus pada pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan membeli 55,67% saham Hamparan Logistik Nusantara (HLN) dengan total transaksi sebesar Rp5,36 triliun.

HLN sendiri merupakan perusahaan holding yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh Provident Capital Indonesia (PCI). Mereka mempunyai sejumlah perusahaan yang bergerak di beberapa lini bisnis, yaitu:

Baca juga: Survei Sun Life: UKM Optimistis Bisnisnya Terus Tumbuh di Tahun Ini

1. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), perusahaan tambang yang sebelumnya dioperasikan oleh Rio Tinto sebelum dilepas pada tahun 2013. SCM mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) hingga September 2037 dengan cadangan nikel sebesar 2,3 Mt.

2. Cahaya Smelter Indonesia (CSI) dan Bukit Smelter Indonesia (BSI), smelter joint venture (JV) dengan Tsingshan yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park dan dapat memproduksi 38.000 ton nikel per tahunnya.

3. Cahaya Hutan Lestari, perusahaan yang berfokus pada bisnis kelapa sawit.

4. Cahaya Energi Indonesia, perusahaan yang berfokus pada pembangkit listrik tenaga air.

Sebagai informasi, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena PCI masih merupakan salah satu pengendali di MDKA. Berdasarkan laporan tahun tahunan 2020, PCI mempunyai kepemilikan saham secara tidak langsung dari PT Mitra Daya Mustika (13,47%) dan Suwarna Arta Mandiri (6,33%).

Baca juga: Asuransi Itu Proteksi, Bukan Tabungan atau Investasi

Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh MDKA, nilai transaksi ini lebih rendah dibandingkan nilai wajarnya, tetapi masih dalam kisaran nilai pasarnya. Oleh karena itu, walaupun transaksi ini merupakan transaksi afiliasi, KJPP di dalam laporan menyimpulkan bahwa transaksi ini wajar.

Aksi pembelian saham HLN oleh MDKA berpotensi memberikan perusahaan tambahan pendapatan kedepannya khususnya dari penjualan nikel. Sampai dengan 12M21, 99,5% pendapatan MDKA masih berasal dari penjualan emas, perak, dan tembaga katoda.

Harga komoditas sendiri, termasuk nikel kini tengah mengalami kenaikan signifikan. Hal ini tidak terlepas dari adanya perang Rusia Ukraina. Ditambah lagi, kebutuhan akan Nikel dunia kian besar, yang belakangan sangat dicari salah satunya merupakan bahan baku untuk baterai mobil listrik. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Survei Sun Life: UKM Optimistis Bisnisnya Terus Tumbuh di Tahun Ini
Next Post AAUI Tingkatkan Kapabilitas Pelaku Industri, Ini 3 Strategi Utamanya

Member Login

or